Al-Houthi: Dewan Keamanan terus Mengungkapkan Penentangan
Anggota Dewan Tinggi Politik Yaman mengatakan, Dewan Keamanan PBB masih terus menunjukkan penentangan, dan menjauhjan diri untuk merasakan kendala dan penderitaan rakyat Yaman.
Seperti dilaporkan IRNA, Mohammad Ali al-Houthi Selasa (11/7/2023) seraya menekankan bahwa PBB harus menghentikan korupsi, yang merugikan Yaman, dan mengatakan bahwa negara-negara agresor harus membayar kerusakan yang mereka timbulkan di Yaman.
"Solusi terbaik adalah memaksa pemimpin aliansi agresor membayar gaji seluruh staf Yaman serta menyerahkan bantuan yang dibutuhkan rakyat Yaman secara tunai," papar al-Houthi.
Anggota Dewan Politik Tinggi Yaman ini menambahkan, syarat perdamaian adalah pengumuman diakhirinya agresi dan blokade Yaman oleh aliansi agresor.
"Negara-negara agresor harus merekonstruksi Yaman dan membayar kerugian agresi langsung atau tidak langsung," papar al-Houthi.
Sementara itu, Utusan khusus PBB untuk Yaman, Hans Grundberg Senin (10/7/2023) dalam laporannya kepada Dewan Keamanan PBB mengatakan, meski gencatan senjata di Yaman berakhir, Yaman dan rakyat negara ini terus menikmati periode perdamaian relatif terpanjang sejak awal konflik.
"Dialog terus berlanjut, tapi jika ingin perang berakhir secara permanen, maka dialog ini harus berakhir dengan sebuah kesepakatan serius," tambah Hans Grundberg.
Arab Saudi dengan dukungan Amerika Serikat, Uni Emirat Arab (UEA) dan sejumlah negara lain melancarkan agresi militer ke Yaman sejak Maret 2015 dan memblokade total dari darat, udara dan laut negara ini.
Perang yang dikobarkan Arab Saudi dan sekutunya di Yaman sampai saat ini telah menewaskan lebih dari 16 ribu rakyat Yaman, melukai puluhan ribu lainnya dan memaksa jutaan orang mengungsi. (MF)