Rusia dan Cina Jegal Resolusi Anti-Palestina Usulan AS
Rusia dan Cina menggunakan hak veto mereka di Dewan Keamanan PBB terhadap rancangan resolusi AS mengenai Gaza.
Menurut UNICEF, lebih dari 2.300 anak terbunuh di Jalur Gaza, dan lebih dari 5.300 anak terluka.
Perwakilan Rusia di Dewan Keamanan PBB hari Rabu (25/10/2023) mengatakan,"Resolusi yang diusulkan Amerika Serikat adalah otorisasi Dewan Keamanan untuk melanjutkan serangan Israel terhadap Gaza,".
Perwakilan Cina di DK-PPB juga menegaskan bahwa resolusi yang diajukan Amerika Serikat membenarkan penggunaan kekuatan dan senjata oleh rezim Zionis terhadap warga sipil di Gaza.
Resolusi ini menyebutkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, namun tidak disebutkan penghentian serangan dan kejahatan rezim Zionis terhadap rakyat Gaza.
Kepala biro politik gerakan perlawanan Islam Hamas memuji posisi Rusia dan Cina di Dewan Keamanan PBB atas resolusi Amerika yang mendukung rezim Zionis.
Ismail Haniyeh juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh negara anggota dan non-anggota Dewan Keamanan PBB yang menuntut segera dihentikannya serangan dan kejahatan rezim Zionis terhadap masyarakat Gaza.
Haniyeh meminta masyarakat internasional mewajibkan rezim Zionis untuk menghormati hak asasi manusia dan menerapkan hukum serta resolusi internasional dan kemanusiaan untuk hak-hak rakyat Palestina, khususnya warga Gaza.
Sejauh ini, Rusia sudah dua kali mengajukan rancangan resolusi ke PBB untuk mengeluarkan gencatan senjata di Gaza, namun rancangan pertama tidak dilakukan pemungutan suara di PBB.
Hingga saat ini, banyak negara, tokoh, dan berbagai lapisan masyarakat di seluruh dunia menuntut diakhirinya serangan brutal rezim Zionis terhadap masyarakat tak berdaya dan warga sipil di Gaza, namun rezim ini, dengan dukungan militer dan politik dari negara-negara Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, terus membombardir Jalur Gaza.(PH)