Netanyahu: Anggaran Pertahanan Masalah Terbesar Israel Setelah Perang Gaza Usai​
(last modified Tue, 19 Dec 2023 05:40:33 GMT )
Des 19, 2023 12:40 Asia/Jakarta
  • Netanyahu: Anggaran Pertahanan Masalah Terbesar Israel Setelah Perang Gaza Usai​

Perdana Menteri Rezim Zionis menyatakan bahwa peningkatan anggaran pertahanan akan menjadi tantangan terbesar yang dihadapi Israel setelah mengakhiri perang melawan Hamas di Gaza. ​

Perdana Menteri Rezim Zionis, Benjamin Netanyahu dalam pidatonya hari Senin (18/12/2023) mengklaim bahwa Israel harus meningkatkan anggaran pertahanannya secara signifikan mengingat negaranya dikelilingi oleh "kekuatan ekstremis" yang bermaksud menghancurkan Israel.

“Kita harus memperkuat diri kita sendiri. Kita memerlukan kemampuan untuk membangun koalisi baik di dalam maupun di luar kawasan. Masalah ini memerlukan peningkatan anggaran pertahanan yang signifikan," ujar Netanyahu.

Pernyataan ini dibuat dalam konteks rezim Israel sedang melakukan agresi militer di Gaza yang telah berlangsung selama lebih dari dua bulan. Pada saat yang sama, Israel juga terlibat dalam pertempuran di front utara menghadapi Hizbullah Lebanon.

Netanyahu mengklaim bahwa selama bertahun-tahun, Israel telah mampu meningkatkan anggaran pertahanannya secara absolut dan mengurangi porsi anggaran ini dalam PDB, dan kelanjutan kebijakan ini tidak mungkin lagi dilakukan karena anggaran pertahanannya meningkat sebesar 20 miliar shekel atau setara dengan 5,5 miliar dolar per tahun

Menurut Netanyahu, besaran kenaikan tersebut akan setara dengan satu persen Produk Domestik Bruto (PDB).​

Netanyahu lebih lanjut menekankan, "Setelah memenangkan perang, ini adalah tantangan terbesar yang kita hadapi,".

Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, pada tanggal 7 Oktober memulai operasi Badai Al Aqsa sebagai tanggapan atas lebih dari tujuh dekade pendudukan Palestina dan hampir dua dekade pengepungan Gaza serta pemenjaraan dan penyiksaan ribuan warga Palestina.

Menanggapi operasi ini, rezim Zionis melancarkan serangan besar-besaran terhadap Gaza dan mengepung wilayah tersebut sepenuhnya. Meskipun demikian, menurut para analis, operasi Badai Al-Aqsa telah menimbulkan kekalahan besar dalam hal keamanan dan politik bagi Israel.​PH)

Tags