Kinerja Netanyahu Buruk, Mayoritas Pemukim Zionis Tuntut Pemilu Dini
Hasil survei terbaru di daerah utara wilayah pendudukan menunjukkan bahwa sebagian besar penduduknya ingin mengadakan pemilu dini secepatnya, karena ketidakpuasan mereka terhadap Netanyahu.
Menurut jaringan Sahab, televisi Israel kanal 12 hari Sabtu (26/10/2024) melaporkan, lima puluh satu persen responden survei ini ingin mengadakan pemilu secepatnya.
Dalam survei ini, 55 persen responden menilai kinerja Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu buruk.
Hal penting lainnya dari survei ini menekankan dukungan yang luar biasa sebesar 73% terhadap perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan Hamas.
Selain itu, 80 persen penduduk wilayah pendudukan menuntut pembentukan komisi penyelidikan atas kegagalan yang menyebabkan operasi Badai Al-Aqsa oleh Palestina pada 7 Oktober 2023.
Sebelumnya, Kementerian Perang Israel mengumumkan, sejak 7 Oktober 2023 bersamaan dengan meletusnya perang Gaza hingga kini, tercatat 890 perwira dan tentara, polisi dan aparat keamanan rezim ini tewas.
Lebih dari 70 tentara Rezim Zionis terbunuh, dan lebih dari 600 lainnya termasuk perwira serta prajurit Israel, terluka, dalam serangan darat ke Lebanon.
Para pejuang Hizbullah Lebanon, dalam pertempuran melawan pasukan Israel, berhasil menghancurkan 34 unit tank Merkava, empat buldoser, sebuah kendaraan lapis baja, sebuah kendaraan pengangkut personel, tiga drone Hermes 450, dan sebuah drone Hermes 900.
Pekan lalu, ribuan warga Israel berunjuk rasa di depan Kementerian Perang rezim Zionis untuk mendukung pertukaran tahanan dengan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) yang berujung kekerasan dengan campur tangan polisi Israel.
Para pengunjuk rasa yang marah terhadap kebijakan Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri rezim Zionis, yang menganggapnya sebagai penyebab kematian anak-anak mereka, mengarahkan aksinya menuju Caisarea; tempat tinggal Netanyahu dan berupaya mendudukinya. (PH)
