Langkah Serius Yaman di Laut Merah dan Kebingungan AS serta Israel
(last modified Tue, 19 Dec 2023 14:43:45 GMT )
Des 19, 2023 21:43 Asia/Jakarta
  • AL Yaman buru kapal Israel
    AL Yaman buru kapal Israel

Seiring dengan berlanjutnya perang total rezim Zionis terhadap Jalur Gaza yang berujung pada genosida, Yaman menarget setiap kapal yang menuju bumi Palestina pendudukan di Laut Merah.

Militer Yaman dengan tujuan mengakhiri serangan Israel terhadap Gaza, memblokir kapal-kapal yang menuju bumi Palestina pendudukan, atau menyerang mereka dengan rudal. Bloomberg Senin (18/12/2023) berdasarkan data statistik sebuah perusahaan yang melacak kapal melaporkan bahwa 46 kapal melewati Tanjung Harapan di Afrika bagian selatan untuk mencapai tujuan mereka daripada memilih Laut Merah untuk mencapai tujuan mereka. Sementara itu, Osama Rabi, Kepala Otoritas Terusan Suez, mengumumkan dalam pernyataannya bahwa sejak 19 November, 55 kapal telah mengubah rute menuju Tanjung Harapan.

Jalur pelayaran alternatif Laut Merah bagi kapal-kapal yang menuju wilayah pendudukan menambah waktu yang dibutuhkan kapal-kapal tersebut untuk mencapai tujuannya antara 17 hingga 22 hari, dan menyebabkan biaya transportasi dan harga barang meningkat, bahkan beberapa transaksi dan bursa komersial Israel ditunda atau dibatalkan. Karena perdagangan laut rezim Zionis sangat bergantung pada Laut Merah, Zionis sangat khawatir dengan dampak ekonomi dari blokade laut yang diberlakukan Yaman terhadap rezim ini.

Menhan Yaman Mohammad al-Atifi

Menurut Golber Gideon, direktur eksekutif pelabuhan Eilat, menyusul ancaman dari Yaman dan mencegah lewatnya kapal-kapal menuju Israel (Palestina pendidikan), pelabuhan Eilat telah lumpuh secara komersial, dan kapal-kapal tidak lagi memasuki pelabuhan ini.

Meskipun ada ancaman berulang-ulang dari rezim Zionis dan Amerika Serikat terhadap Yaman, angkatan bersenjata Yaman mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak akan pernah ragu untuk menargetkan kapal mana pun yang bergerak menuju wilayah pendudukan. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Yaman akan melanjutkan kebijakannya dengan menargetkan kapal-kapal yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah terlepas dari ancaman dari AS dan rezim Zionis.

Berlanjutnya kebijakan Yaman ini menyebabkan Amerika sekali lagi mendukung rezim Zionis dan mengumumkan pembentukan koalisi angkatan laut baru. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin secara resmi mengumumkan pembentukan koalisi multinasional dengan tujuan mengamankan lalu lintas kapal komersial di Laut Merah. Menurut Austin, Bahrain, Inggris, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol akan hadir dalam koalisi ini. Salah satu poin penting dalam koalisi ini adalah tidak berpartisipasinya Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dalam kelompok ini.

Meski ada langkah Amerika membentuk koalisi internasional tersebut, tapi Menhan pemerintah penyelamatan nasional Yaman, Mayjen. Mohammad al-Atifi memperingatkan Amerika atas dampak petualangannya di Laut Merah, serta menjelaskan, "Kami memiliki fasilitas yang mampu menenggelamkan kapal, kapal perang, kapal selam dan kapal induk kalian."

Kepada Amerika Serikat dan sekutunya, menhan Yaman menegaskan, "Laut Merah akan menjadi kuburan kalian." (MF)

 

 

Tags