Ribuan Zionis di Tel Aviv Tuntut Pembubaran Kabinet Netanyahu​
(last modified Sun, 21 Jan 2024 08:06:23 GMT )
Jan 21, 2024 15:06 Asia/Jakarta
  • Ribuan Zionis di Tel Aviv Tuntut Pembubaran Kabinet Netanyahu​

Ribuan orang di Tel Aviv menuntut pembubaran kabinet rezim Zionis yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. ​

 

Pasca operasi psikologis perlawanan Palestina dengan dirilisnya video baru para tahanan Zionis, dan bersamaan dengan kekalahan tentara Zionis di medan perang dan penarikan diri dari Jalur Gaza utara, tekanan opini publik Israel trehadap kabinet Netanyahu di wilayah pendudukan semakin meningkat dari sebelumnya.

Menurut kantor berita Palestina Sama, pengunjuk rasa Israel mengadakan demonstrasi di depan rumah Perdana Menteri rezim Zionis, dan menekankan pembubaran segera kabinet Netanyahu, serta menuntut kesepakatan dengan Hamas untuk mengembalikan tahanan Israel dari Jalur Gaza.

 

 

Pada Sabtu malam, sumber media melaporkan bahwa pengunjuk rasa Israel memblokir jalan menuju kediaman Perdana Menteri rezim Zionis di utara wilayah pendudukan.

Surat kabar Israel Hayom yang terbit di Tel Aviv, mengutip wawancara beberapa komandan rezim Zionis dengan New York Times melapoerkan bahwa dari sudut pandang para komandan tentara Israel, terwujudnya dua tujuan utama, yaitu penghancuran Hamas dan pembebasan tahanan, saling bertentangan.

Setelah wawancara ini dipublikasikan, juru bicara tentara Israel mengumumkan bahwa tentara Israel tidak mengakui kata-kata yang dikeluarkan oleh para komandan senior Israel tersebut.

Perbedaan internal dalam kabinet Netanyahu telah meningkat hingga situs web Ibrani Walla melaporkan, "Setelah pengawal Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak mengizinkan Menteri Perang Yoav Gallant memasuki kantor Netanyahu, dia mengancam akan menggunakan brigade Golani untuk memasuki kantor Netanyahu,".

Sejak awal gelombang baru agresi militer Israel di Jalur Gaza dimulai, penduduk wilayah pendudukan telah menunjukkan penolakan mereka terhadap kebijakan penghasutan Netanyahu dengan mengadakan puluhan demonstrasi dan pawai.

Di sisi lain, setelah 106 hari perang, Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) terus menegaskan posisi sebelumnya dan mengumumkan empat syarat untuk perjanjian pertukaran tahanan dengan Israel. Keempat syarat hamas tersebut antara lain:  Israel harus mengakhiri operasi militernya di Gaza, penarikan total tentara Israel dari Jalur Gaza, memberikan jaminan internasional mengenai ikut campur dalam pemerintahan Jalur Gaza dan membayar harga terkait pembebasan tahanan Israel.(PH)

Tags