Mengapa AS Tidak Bisa Memaksa Yaman Hentikan Serangan Mereka?
Menanggapi serangan AS terhadap Yaman, sebuah media Arab melaporkan kegagalan Washington dalam mencapai tujuannya, dan menulis bahwa gerakan Ansarullah telah mengadopsi kebijakan pembalasan.
Tehran, Pars Today- Al-Arabi Al-Jadeed menulis dalam sebuah laporan berjudul "Sebulan setelah serangan AS di Yaman, strategi pencegahan belum mencapai tujuannya" dengan mengungkapkan,"Presiden AS Donald Trump melancarkan serangannya di Yaman pada tanggal 15 Maret dan mengebom wilayah yang dikuasai oleh Ansarullah Yaman di utara dan barat negara tersebut".
Al-Arabi Al-Jadeed melaporkan,"Ketika AS mengklaim hanya menargetkan Ansarullah, serangan-serangan ini telah menewaskan puluhan wanita dan anak-anak, menghancurkan bangunan tempat tinggal, dan memutus aliran listrik di beberapa daerah".
Menurut Al-Arabi Al-Jadeed, Amerika berbicara tentang kelanjutan serangan terhadap Yaman sampai tujuan yang diinginkan tercapai.
The New York Times mengutip statemen pejabat Pentagon melaporkan pada tanggal 4 April bahwa serangan AS terhadap Yaman dapat memakan waktu enam bulan dan menghabiskan biaya lebih dari $1 miliar, dan Pentagon akan dipaksa untuk meminta lebih banyak dana dari Kongres AS untuk menyerang Yaman.
Media AS tersebut menambahkan,"Ansarullah telah mengadopsi kebijakan pembalasan dan seiring meningkatnya serangan Amerika, mereka juga akan mengintensifkan serangan mereka."
Elizabeth Dent, seorang analis di Washington Institute mengakui dalam sebuah laporan di akhir Maret bahwa memaksa Ansarullah Yaman untuk menghentikan serangannya hampir mustahil, karena mereka telah melawan kekuatan Barat selama dua dekade.
Ketika tekanan AS meningkat, Yaman akan menyerang Arab Saudi dan memanfaatkan kelemahan strategis Amerika, dan dalam hal ini, Washington harus membuktikan kemampuannya untuk mendukung Arab Saudi seperti halnya ia mendukung Israel.
Menurut Al-Arabi Al-Jadeed, sebuah laporan yang diterbitkan oleh CNN, mengutip pejabat pertahanan AS, menekankan bahwa serangan negara itu menghancurkan beberapa posisi, tetapi tidak mempengaruhi kemampuan Ansarullah untuk menyerang kapal di Laut Merah dan menembak jatuh pesawat tak berawak Amerika.(PH)