Mengapa Atlet Palestina Jadi Target Teror Rezim Zionis?
(last modified Mon, 19 May 2025 04:05:14 GMT )
May 19, 2025 11:05 Asia/Jakarta
  • Mengapa Atlet Palestina Jadi Target Teror Rezim Zionis?

Kejahatan rezim Zionis di Gaza tidak terbatas pada pembunuhan warga sipil dan penghancuran rumah-rumahnya. Bahkan, Israel secara sistematis menghilangkan simbol-simbol harapan dan perlawanan di Palestina, termasuk menargetkan para atletnya.

Tehran, Pars Today- Kesyahidan 700 atlet Palestina dan hancurnya infrastruktur olahraga di Jalur Gaza memunculkan pertanyaan getir, mengapa Zionis secara khusus menargetkan atlet Palestina?

Olahraga, simbol identitas dan perlawanan

Atlet di masyarakat mana pun, terutama di Palestina, bukan hanya juara di lapangan olahraga. Mereka adalah simbol harapan, persatuan nasional, dan perlawanan. Dengan menargetkan atlet dan menghancurkan tempat-tempat olahraga, rezim Zionis ingin melemahkan semangat perlawanan warga Palestina. Rezim Zionis tahu bahwa pahlawan olahraga menginspirasi generasi muda untuk melawan pendudukan.

Menyingkirkan tokoh-tokoh berpengaruh untuk membungkam suara Palestina

Atlet Palestina, terutama di tingkat internasional, adalah duta besar untuk hak asasi manusia Palestina. Dengan berpartisipasi dalam kompetisi internasional, mereka mengungkap kejahatan Zionis.

Dengan menghilangkan figur-figur ini secara fisik, rezim pendudukan berusaha membungkam suara perlawanan Palestina dan mencegah kejahatannya dipublikasikan di media.

Penghancuran masa depan olahraga Palestina; Upaya menghapus identitas nasional

Dengan membunuh atlet dan menghancurkan stadion, rezim Zionis tidak hanya menargetkan generasi saat ini, tetapi juga masa depan olahraga Palestina. Mereka ingin merampas simbol identitas kolektif dan kesempatan internasional apa pun dari pemuda Palestina dengan merampas fasilitas olahraga dari mereka.

Keheningan masyarakat internasional; Partisipasi dalam kejahatan

Meskipun jumlah syuhada di Gaza telah melampaui 52.000 orang, organisasi internasional tetap bungkam. Bukankah pembunuhan atlet dan penghancuran infrastruktur olahraga merupakan pelanggaran nyata hak asasi manusia?

Mengapa badan olahraga global seperti FIFA dan Komite Olimpiade Internasional tetap bungkam menyikapi kejahatan ini?

Perlawanan adalah satu-satunya jawaban terhadap teror harapan

Dengan membunuh para atlet, rezim Zionis ingin merampas impian rakyat Palestina, Tetapi sejarah telah membuktikan bahwa semakin banyak penjajah membunuh, semakin sengit perlawanan yang akan terjadi.

Inisiatif seperti "Jurnalis Harapan" menunjukkan bahwa Palestina, terlepas dari semua kehancurannya, masih hidup dan suaranya untuk keadilan akan menggema di dunia.

Muntaser Adkaydek, Wakil Ketua Asosiasi Media Olahraga Palestina, mengumumkan peluncuran inisiatif "Jurnalis Harapan" oleh Komite Media Olahraga Palestina, bekerja sama dengan media Arab dan internasional, untuk mendukung pemuda Palestina di Jalur Gaza.

Ia menegaskan,"Pemberdayaan ekonomi, dukungan psikologis, penguatan suara rakyat Palestina di Jalur Gaza, dan ikatan kemanusiaan melalui olahraga merupakan beberapa tujuan peluncuran inisiatif jurnalis harapan."(PH)