Pengguna X: Ini Pertunjukan Perbudakan di Panggung Murahan!
(last modified Sun, 18 May 2025 04:05:45 GMT )
May 18, 2025 11:05 Asia/Jakarta
  • Pengguna X: Ini Pertunjukan Perbudakan di Panggung Murahan!

Hadiah dari pemimpin tiga negara Arab untuk Presiden AS Donald Trump disambut dengan reaksi dari sebagian pengguna jejaring sosial X.

Tehran, Pars Today-Presiden AS Donald Trump mengunjungi Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab dari tanggal 13 hingga 16 Mei, yang disambut para penguasa negara-negara ini dengan hadiah yang melampaui kebiasaan diplomatik.

Dima Halvani, pengguna jaringan X, mengunggah video kunjungan Trump ke UEA dan menulis,"Ini bukan acara penyambutan, ini pertunjukan murahan di panggung perbudakan!" Trump disambut di negeri Arab dan Muslim dengan wanita-wanita yang menari, bagaikan seorang penakluk dari era pra-Islam... sementara darah wanita, anak-anak dan pria terus mengalir di Gaza."

Pengguna X lain bernama Molatif Al-Mojani menyatakan bahwa Qatar menghadiahkan Trump sebuah pesawat mewah, dan menulis,"Trump mendukung Israel dalam pembantaian orang-orang Arab di Gaza... orang-orang tak berdosa yang jauh dari kemurahan hati orang-orang Arab."

"Akan lebih baik jika Anda mengirim ambulans ke Gaza daripada mengirim Boeing ke seorang penjahat," tulis Abu Walid, penggunan X lainnya.

Sarah Larchmont juga menulis,"Jika Trump menerima pesawat senilai $400 juta dari Qatar, dia tidak hanya menerima hadiah, dia menerima suap. Dan setiap legislator yang tetap diam berarti terlibat dalam pengkhianatan terhadap Amerika."

Mina Nikzad juga menunjukkan bahwa Qatar menghadiahkan Trump sebuah Boeing 747 dan menambahkan,"Konon bagian dalam pesawat itu terbuat dari daun emas."

Pengguna ini menganggap hadiah dari tiga negara Arab kepada Trump sebagai suap terbesar dalam sejarah.

Ibrahim Sayadi  menulis,"Ketika para pemimpin dunia Arab modern mengisi kantong Amerika yang sedang merosot dengan uang dan sumber daya Umat Israel dan menawarkan hadiah senilai ratusan juta dolar kepada si pembunuh Trump, Gaza sedang melalui hari-hari tersulitnya.Tidak ada bantuan yang memasuki Gaza selama beberapa bulan."(PH)