Media Zionis: Kekuatan Militer Hamas Masih Utuh
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i178698-media_zionis_kekuatan_militer_hamas_masih_utuh
Pars Today – Prediksi terbaru sebuah media Zionis menunjukkan bahwa perang Gaza tidak memusnahkan kemampuan militer Hamas.
(last modified 2025-10-21T11:55:51+00:00 )
Okt 21, 2025 18:54 Asia/Jakarta
  • Pejuang Hamas
    Pejuang Hamas

Pars Today – Prediksi terbaru sebuah media Zionis menunjukkan bahwa perang Gaza tidak memusnahkan kemampuan militer Hamas.

Setelah dua tahun sejak dimulainya perang Gaza, evaluasi keamanan rezim Zionis menunjukkan bahwa Gerakan Hamas masih memiliki kemampuan militer yang patut diperhitungkan. Seperti dilaporkan Pars Today, Kanal 14 Israel memprediksikan jumlah pasukan bersenjata Hamas sekitar 20 ribu orang.

 

Penilaian media Zionis tersebut menunjukkan bahwa Hamas masih memiliki ratusan rudal, beberapa di antaranya jarak menengah dan mampu mencapai pusat wilayah pendudukan. Gerakan ini juga memiliki ribuan senjata anti-tank RPG dan lebih dari 10.000 senjata jarak jauh.

 

Menurut perkiraan ini, struktur militer Hamas mencakup 6 brigade dan 24 batalion, beberapa di antaranya masih aktif. Perkiraan ini juga menunjukkan bahwa lebih dari separuh terowongan militer yang ada sebelum perang Gaza masih aktif.

 

Dalam konteks ini, Or Levy, mantan perwira di dinas keamanan Israel dan peneliti serta analis di bidang kelompok bersenjata dan perang non-konvensional di Asia Barat, menyatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar berbahasa Ibrani, Ma'ariv: Persepsi bahwa Hamas lebih lemah daripada Hizbullah dan Iran menyebabkan Israel mengurangi perhatiannya ke Jalur Gaza. Hamas, meskipun kehilangan sebagian pasukannya selama perang dua tahun, berhasil bertahan dan dapat bangkit kembali di masa depan. Gerakan ini mungkin tidak lagi melancarkan serangan langsung, tetapi akan bergabung dalam konfrontasi regional apa pun melawan Israel di masa mendatang.

 

Pakar Zionis tersebut menambahkan: Israel masih belum mampu memahami mentalitas Hamas, dan peristiwa 7 Oktober menunjukkan betapa parahnya kegagalan keamanan yang menimpa lembaga militer dan intelijennya.

 

Pengakuan media dan pakar Zionis atas kekuatan militer Hamas muncul di saat, sejak awal perang Gaza, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berulang kali menekankan bahwa rezim tersebut berusaha menghancurkan kekuatan militer Hamas dan akan melanjutkan perang hingga tujuan tersebut tercapai. (MF)