Upaya Riyadh Mencari Pijakan di Suriah
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i179196-upaya_riyadh_mencari_pijakan_di_suriah
Pars Today - Sebuah media Lebanon, merujuk pada perjalanan Julani ke Arab Saudi dan tujuannya, menulis, Ahmed Al-Sharaa berupaya menarik modal untuk rekonstruksi Suriah, dan Arab Saudi juga berupaya memperluas pengaruhnya di negara ini, dan Saudi menghadapi banyak kendala dalam hal ini.
(last modified 2025-10-29T06:56:35+00:00 )
Okt 29, 2025 13:54 Asia/Jakarta
  • Kunjungan Al-Julani ke Arab Saudi
    Kunjungan Al-Julani ke Arab Saudi

Pars Today - Sebuah media Lebanon, merujuk pada perjalanan Julani ke Arab Saudi dan tujuannya, menulis, Ahmed Al-Sharaa berupaya menarik modal untuk rekonstruksi Suriah, dan Arab Saudi juga berupaya memperluas pengaruhnya di negara ini, dan Saudi menghadapi banyak kendala dalam hal ini.

Menurut laporan IRNA hari Rabu (29/10/2025), Al-Akhbar, dalam sebuah artikel yang merujuk pada kunjungan Ahmed Al-Sharaa, yang dijuluki Abu Muhammad Al-Julani, Kepala Pemerintahan Sementara Suriah, ke Arab Saudi mengatakan, Ahmed Al-Sharaa berupaya menarik modal untuk rekonstruksi Suriah selama perjalanannya ke Riyadh, sementara Arab Saudi berupaya keras untuk memperluas pengaruhnya di Suriah, yang tentu saja disertai dengan kendala politik dan keamanan yang kompleks.

Riyadh Berusaha Memperoleh Pangsa Pasar Suriah

Al-Akhbar, merujuk pada dukungan luas Arab Saudi bagi para pejabat baru Damaskus di ranah politik dan lapangan menulis, Riyadh berupaya memperoleh pangsa pasar Suriah melalui dukungan luas bagi Damaskus. Selain memainkan peran penting dalam pencabutan sanksi terhadap Suriah, Arab Saudi juga mendukung kelompok-kelompok suku di Suwayda selama perkembangan di Suriah selatan.

Media ini melaporkan, Setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad, Riyadh berupaya mendapatkan pijakan di Suriah dan secara tidak langsung menempatkannya di bawah pengawasan Saudi. Dukungan luas bagi otoritas baru Suriah dan bantuan keuangan kepada Damaskus juga sejalan dengan hal ini.

Al-Akhbar melanjutkan dengan menyoroti hambatan bagi ambisi Arab Saudi di Suriah dan menulis, "Terlepas dari ambisi besar Riyadh dalam isu Suriah, terdapat banyak hambatan di jalur ini, yang paling jelas adalah peningkatan ketegangan dan konflik yang belum pernah terjadi sebelumnya di antara warga Suriah, terlepas dari pergerakan Tom Barrack, utusan khusus AS di Suriah."

"Konflik di Suriah timur laut, wilayah pengaruh SDF, konflik di Suriah selatan, termasuk Sweida, dan pendudukan beberapa wilayah di Suriah selatan, ketidakstabilan di wilayah tengah dan barat negara itu, yang menyaksikan pembantaian sektarian, semuanya menunjukkan situasi keamanan yang rapuh di Suriah," imbuh Al-Akhbar.

Media Lebanon ini melaporkan, "Ini praktis berarti bahwa setiap perjanjian investasi ekonomi yang ditandatangani akan menghadapi serangkaian hambatan dan masalah sebelum diimplementasikan, terutama karena Washington belum menentukan nasib berkas sanksi terkait "Undang-Undang Caesar" dan Dewan Keamanan belum mencapai konsensus dan kesepakatan untuk menghapus Al-Sharaa dan anggota pemerintahannya dari daftar teroris."

Al-Akhbar menyimpulkan dengan menulis, Perjalanan Al-Sharaa ke Riyadh atas undangan Arab Saudi sebagai bagian dari dukungan Riyadh untuk Suriah. Perjalanan ini akan memungkinkan Julani bertemu dengan para pejabat yang berpartisipasi dalam konferensi "Inisiatif Investasi Masa Depan". Al-Sharaa juga berkesempatan untuk mendorong perusahaan-perusahaan yang ingin berinvestasi di Suriah untuk hadir di negara ini.

Julani tiba di Bandara Internasional Raja Khalid di Riyadh hari Selasa (28/10) dalam perjalanan resmi untuk berpartisipasi dalam Konferensi Internasional ke-9 tentang "Inisiatif Investasi Masa Depan" sebagai ketua delegasi.

Konferensi ini dimulai pada hari Senin (27/10) dan akan berlangsung hingga 30 Oktober 2025.(sl)