Upaya Netanyahu Menghindari Persidangan dan Kejahatan Perang Israel di Tepi Barat

Pars Today - Perdana Menteri Rezim Zionis Israel mengajukan permintaan baru untuk membatalkan persidangannya. Perdana Menteri Israel sebelumnya telah meminta pembatalan persidangannya dengan alasan serupa, dan ketegangan muncul selama persidangan terakhirnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengajukan permintaan baru untuk membatalkan persidangannya. Menurut surat kabar Ittihad, Benjamin Netanyahu sebelumnya telah beberapa kali meminta pembatalan atau pemendekan persidangannya dengan alasan serupa.

Koran ini menambahkan bahwa ketegangan muncul di ruang sidang pada hari Rabu selama persidangan Benjamin Netanyahu, dan keluarga Zionis yang berduka memasuki ruang sidang sambil membawa plakat, menciptakan ketegangan. 

Sementara itu, Hakim Rivka Friedman-Feldman mengumumkan bahwa persidangan Netanyahu berikutnya akan lebih singkat dan akan berlangsung dari pukul 9 pagi hingga 12 siang, dibandingkan dengan tanggal sebelumnya pukul 2 siang.

Jenderal Israel: 7 Oktober Berikutnya Akan Dimulai dari Dalam Israel

Setelah meninjau situasi keamanan di dalam wilayah Palestina yang diduduki, jenderal tentara Israel mengumumkan bahwa 7 Oktober berikutnya akan dimulai dari dalam Israel.

Jenderal Amir Avivi meninjau situasi keamanan internal di Palestina yang diduduki dan memperkirakan bahwa 7 Oktober berikutnya akan dimulai dari dalam Palestina yang diduduki rezim Zionis. 

Ia, yang memimpin gerakan "Pendukung Keamanan" rezim Zionis, mengatakan setelah meninjau situasi keamanan internal di Israel secara umum, “Ada tren yang jelas dalam proses manajemen rezim Zionis yang menunjukkan realisasi 7 Oktober lainnya dengan titik awal di Israel.

Olmert: Israel Melakukan Kejahatan Perang Setiap Hari

Mantan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert mengakui bahwa para pemukim dan kabinet rezim melakukan kejahatan perang setiap hari di Tepi Barat. Ia mengkritik tindakan ekstremis di wilayah itu dan menekankan bahwa ia tidak akan tinggal diam menghadapi kejahatan-kejahatan ini.

Kesenjangan antara Israel dan Suriah semakin melebar

Gideon Sa'ar, Menteri Luar Negeri Israel, mengumumkan bahwa kesenjangan antara Israel dan pemerintah Suriah semakin melebar dan kesepakatan tidak mungkin tercapai dalam hal ini. Di sisi lain, Netanyahu menekankan bahwa Israel akan tetap berada di Suriah dan keamanan kaum Druze harus dijamin.

Menteri Zionis: Perang dengan Suriah Tak Terhindarkan

Menanggapi aktivitas militer Israel di Suriah, Menteri Israel Amichai Chikli mengumumkan bahwa perang dengan Suriah "tak terhindarkan". 

Ia merujuk pada serangan berulang Israel terhadap wilayah Suriah dan menekankan bahwa situasi ini tidak dianggap sebagai ancaman langsung terhadap Tel Aviv, tetapi ketegangan meningkat.(sl)