Assad Tekankan Stabilitas dan Tekad Nasional Suriah Perangi Teroris

Bashar al-Assad, presiden Suriah menyatakan, perang melawan teroris di negara ini mempertebal stabilitas dan tekad bangsa Suriah untuk tetap komitmen terhadap identitas dan peradaban mereka.

Seperti dilaporkan ISNA, Bashar al-Assad Rabu (4/1) saat bertemu dengan delegasi etnis Kristen Armenia di Damaskus menandaskan, perang teroris yang dihadapi Suriah selama beberapa tahun dan fenomena ini menarget seluruh rakyat dari berbagai etnis serta agama, tidak mampu merealisasikan salah satu tujuan mereka yang paling berbahaya, yakni merusak persatuan dan solidaritas nasional.

Assad menjelaskan, tekad bangsa Suriah merupakan simbol bagi sejarah mereka sepanjang beberapa abad lalu.

Sementara itu, ketua delegasi Armenia di kesempatan tersebut seraya mengungkapkan kepuasannya atas pembebasan kota Aleppo optimis bahwa seluruh wilayah Suriah dapat dibebaskan dari pendudukan teroris sehingga perdamaian dan keamanan dapati dipulihkan secepatnya di negara ini.

Di sisi lain, transformasi lapangan di Suriah menunjukkan, militer negara ini dilaporkan memasuki distrik Basimah di sekitar wilayah barat Damaskus dan saat ini tengah terlibat bentrokan dengan para teroris di distrik tersebut.

Jet-jet tempur militer Suriah juga membombardir pos-pos Front al-Nusra di wilayah tersebut dan sejumlah teroris tewas di operasi ini.

Di sisi lain, kelompok teroris yang senantiasa melanggar gencatan senjata menuding militer suriah sebagai pelanggar utama. Padahal gencatan senjata tidak mencakup kelompok teroris Daesh dan Front al-Nusra.

Seiring dengan kekalahan teroris di kota strategis Aleppo, diberlakukan gencatan senjata atas lobi Rusia, Iran dan Suriah. Gencatan senjata ini ditujukan untuk menyelesaikan krisis yang ada melalui jalur politik. (MF)