Seruan Pemulihan Keanggotaan Suriah di Liga Arab
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i32898-seruan_pemulihan_keanggotaan_suriah_di_liga_arab
Komisi Urusan Arab di Parlemen Mesir dalam sebuah pernyataan pada Senin, 13 Februari 2017 menyuarakan dukungan kepada pemerintah sah Suriah dan pemulihan keanggotaan negara Arab ini di Liga Arab.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Feb 14, 2017 19:56 Asia/Jakarta
  • Seruan Pemulihan Keanggotaan Suriah di Liga Arab

Komisi Urusan Arab di Parlemen Mesir dalam sebuah pernyataan pada Senin, 13 Februari 2017 menyuarakan dukungan kepada pemerintah sah Suriah dan pemulihan keanggotaan negara Arab ini di Liga Arab.

Komisi tersebut menegaskan kedaulatan nasional dan integritas teritorial Suriah dan meminta rakyat di negara ini untuk tidak mengedepankan kepentingan pribadi dan partai di atas kepentingan nasional Suriah.

 

Pasca meletusnya krisis keamanan di Suriah pada tahun 2011, keanggotaan negara ini di Liga Arab dibekukan, dan meskipun sejumlah media melancarkan propaganda anti-pemerintah Damaskus, namun kursi Suriah di organisasi tersebut belum diserahkan kepada oposisi dan masih dibiarkan kosong.

 

Dalam petemuan-pertemuan para wakil tetap negara-negara anggota Liga Arab selama beberapa tahun terakhir ini, muncul perselisihan dan ketidaksepakatan mengenai penyerahan kursi Suriah ke koalisi oposisi pemerintah negara ini.

 

Wakil-wakil dari Irak, Aljazair dan Mesir selalu menentang pemberian kursi Suriah kepada koalisi oposisi dan menyebut hal itu sebagai tindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dan peraturan Liga Arab.

 

Sejumlah negara anggota Liga Arab, terutama Arab Saudi yang memiliki pengaruh dalam setiap keputusan organisasi ini di berbagai isu terasuk pemberantasan terorise di Irak dan Suriah telah menyebabkan Liga Arab mengambil pendekatan politik dan berat sebelah terhadap transformasi di kawasan.

 

Arab Saudi –melalui pengaruhnya di sejumlah negara Arab– menggunakan lembaga-lembaga Arab terutama Liga Arab sebagai sarana kekuatannya di kawasan, di mana selama beberapa tahun terakhir, kekuatan tersebut digunakan untuk menekan negara-negara anggota seperti Irak dan Suriah.

 

Selama beberapa tahun terakhir, Arab Saudi dan sekutu Arabnya melakukan berbagai upaya untuk mengulingkan pemerintahan legal Suriah. Salah satu tindakan pertama dalam lembaga-lembaga mereka adalah menangguhkan keanggotaan Suriah di Liga Arab.

 

Liga Arab dalam kelanjutan langkah-langkahnya selama beberapa tahun lalu, telah menggelar banyak pertemuan tentang krisis Suriah. Pertemuan-pertemuan ini berfokus pada langkah interventif dalam urusan internal Suriah dan dukungan kepada kelompok-kelompok bersenjata dan teroris di negara ini.

 

Tujuan langkah Liga Arab itu adalah menciptakan kondisi untuk merealisaikan dominasi Barat di Suriah, yaitu mnggulingkan pemerintahan sah Bashar al-Assad. Tindakan itu diambil ketika Piagam Liga Arab melarang intervensi dalam urusan internal anggotanya.

 

Transformasi regional menunjukkan bahwa Liga Arab yang didirikan pada tahun 1945 dan telah melewati usianya sekitar 72 tahun telah berubah menjadi sebuah organisasi yang tidak berguna.

 

Terlepas apakah Liga Arab di dunia Arab adalah sebuah organisasi yang berpengaruh dan efektif ataukah tidak, namun organisasi ini telah menjadi alat sejumlah negara untuk menekan negara-negara Arab lainnya.

 

Poin penting lainnya tentang Liga Arab adalah terkait dengan kewarganegaraan Sekretaris Jenderal organisasi ini. Sejak tahun pendirianya pada 1945 hingga sekarang, Sekjen Liga Arab dijabat oleh para pejabat Mesir kecuali al-Shazly al-Qulaiby, sebab ia berkebangsaan Tunisia.

 

Fenomena tersebut menujukkan bahwa Mesir memiliki pengaruh kuat dalam Liga Arab. Pengaruh ini juga banyak disebabkan markas dan sekretariat Liga Arab berada di Kairo, ibukota Mesir. Dengan demikian, segala bentuk rotasi kebijakan Mesir dalam organisasi itu akan berpengaruh pada pendekatan umum Liga Arab dalam isu-isu regional termasuk masalah Suriah.

 

Pasca keberhasilan berturut-turut militer Suriah dalam menumpas berbagai kelompok teroris dukungan Barat di negara ini dan membebaskan berbagai wilayah yang diduduki teroris serta kesukesan Assad di tingkat internal dan internasional, terjadi perubahan besar dalam posisi internasional dan regional yang menguntungkan pemerintah Damaskus. Salah satunya adalah posisi terbaru Mesir yang mendukung pemulihan keanggotaan Suriah di Liga Arab. (RA)