Hizbullah Mereaksi Ledakan Teror di Damaskus
Anggota Dewan Pusat Hizbullah Lebanon mereaksi serangan teror mematikan di Damaskus, Suriah dan mengatakan, aksi teror ini lahir dari pemikiran Wahabi dan jika tidak ada fatwa-fatwa Wahabi dalam pemikiran umat Islam, niscaya aksi-aksi teror semacam itu tidak akan pernah terjadi.
Akibat dua ledakan teror di Damaskus, Suriah, Sabtu (11/3) lebih dari 100 orang gugur dan terluka.
Mehr News (13/3) melaporkan, Syeikh Nabil Kaouk, anggota Dewan Pusat Hizbullah menjelaskan, jika pemikiran Wahabi dan fatwa-fatwa mereka terkait pemikiran Muslimin tidak ada, aksi-aksi teror tidak akan pernah terjadi dan jika tidak ada dukungan resmi kubu imperialis dunia atas Wahabisme, maka pemikiran terorisme ini tidak akan tersebar ke seluruh penjuru dunia.
Anggota senior Hizbullah itu menegaskan, dukungan Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa terhadap teroris adalah dukungan terhadap meluasnya pertumpahan darah dan pembunuhan manusia-manusia tak bersalah dan akibatnya harus ditanggung oleh Muslimin Syiah dan Sunni dunia.
Kaouk juga menyinggung kemenangan-kemenangan yang diraih pasukan pemerintah Suriah, Irak dan gerakan perlawanan Lebanon di kawasan.
"Pasukan gabungan ini melindungi kawasan dari meluasnya pengaruh Takfiri dan menggagalkan konspirasi Amerika serta rezim Zionis Israel yang ingin memecah belah kawasan," ujarnya.
Terkait kondisi internal Lebanon, Kaouk menjelaskan, satu-satunya jalan untuk menyelamatkan Lebanon adalah kesepakatan atas konstitusi baru sehingga terhindar dari pembalasan dendam dan memilih anggota parlemen berdasarkan prinsip keadilan. (HS)