Upaya Saudi Tancapkan Pengaruh Wahabi di Afghanistan
(last modified Wed, 15 Mar 2017 08:47:18 GMT )
Mar 15, 2017 15:47 Asia/Jakarta
  • Upaya Saudi Tancapkan Pengaruh Wahabi di Afghanistan

Arab Saudi yang hingga kini terus berusaha meningkatkan pengaruhnya di Afghanistan dengan memberiikan dukungan kepada Taliban dan kelompok-kelompok teroris lainnya, sekarang tengah memulai langkah-langkah serius untuk menancapkan pengaruh budaya dan mazhabnya di Afghanistan, salah satunya dengan membangun univesitas Islam di dekat Nangarhar.

Pembangunan universitas Islam yang memakan biaya hingga 500 juta dolar di 15 kilometer kota Jalalabad, pusat provinsi Nangarhar, Timur Afghanistan itu menjelaskan tujuan buruk rezim Al Saud di balik pengaruh budaya dan ideologisnya di Afghanistan. Oleh karena itu, ulama dan anggota parlemen Afghanistan menyampaikan kekhawatiran mereka terkait dampak-dampak pembangunan "universitas Islam" oleh Saudi di Nangarhar dan menilanya sebagai pusat untuk menyebarluaskan ajaran Wahabi, ekstremisme dan sektarianisme di Afghanistan.

Dapat dibaca bahwa pemilihan Nangarhar sebagai lokasi pembangunan universitas Saudi itu bukan tanpa perhitungan. Pasalnya aktivitas kelompok teroris Daesh juga dipusatkan di Nangarhar dan Taliban sejak lama sudah membuat basis pertahanan dan aktif di provinsi ini. Di sisi lain keinginan pemerintah Saudi mendirikan universitas Islam di Nangarhar dapat dinilai sebagai upaya terselubung untuk mencetak "tentara-tentara akidah" bagi kelompok-kelompok teroris terutama Daesh.

Dipilihnya nama universitas untuk pusat penyebaran ajaran Wahabi semacam itu dilakukan dengan memperhatikan sensitivitas yang muncul akibat berdirinya sekolah-sekolah agama di Pakistan oleh Saudi dan kelompok Wahabi dalam beberapa dekade terakhir untuk memasok personil yang dibutuhkan kelompok-kelompok teroris seperti Sipah Sahaba dan Lashkar Jhangvi.

Dari sini dapat dipahami bahwa perubahan nama dari sekolah agama ke universitas semata-mata hanya untuk menutupi tujuan asli Saudi dan kelompok Wahabi di Afghanistan. Mengingat luasnya lokasi pembangunan universitas yang diinginkan Saudi itu, di Jalalabad, negara bagian Nangarhar, terbuka kemungkinan generasi muda Wahabi dari negara-negara lain selain Afghanistan juga akan dikirim ke universitas itu. Karena kelompok teroris Daesh saat ini sedang memperluas wilayah aksinya pasca kekalahan di Suriah dan Irak.

Pada saat yang sama, Saudi yang tengah menciptakan generasi baru kelompok ekstrem dan teroris di bawah naungan ajaran Wahabi, membangun pusat-pusat pendidikan semacam ini, dan karena Saudi yang menanggung biaya pembangunan pusat-pusat yang mereka sebut ilmiah dan agamis itu, maka diperkirakan pemerintah Afghanistan secara praktis tidak akan bisa memantau atau mengawasi aktivitas-aktivitas mereka. 

Pengaruh budaya dan ideologi Saudi di Afghanistan dapat membawa dampak-dampak yang tidak dapat terkontrol ke depannya terhadap situasi keamanan Afghanistan. Dengan kata lain pemerintah Afghanistan seperti juga pemerintah Pakistan harus selalu mengikuti kemauan pusat-pusat pendidikan semacam itu dan kelompok-kelompok ekstrem serta teroris dukungan Saudi.

Lebih dari 20.000 sekolah agama beroperasi di Pakistan dan sebagian besar dari sekolah itu dikelola dengan biaya dari Saudi dan ideologi Wahabi, akibatnya pecahlah krisis keamanan di Pakistan dan ketidakmampuan pemerintah Islamabad mengontrol mereka. Dari sini, kalangan politik dan ulama Afghanistan menuntut perhatian serius pemerintah Kabul terkait dampak-dampak yang ditimbulkan dari pendirian sekolah-sekolah bertopeng agama oleh Saudi dengan berbagai nama berbeda namun mengejar tujuan yang sama.

Sikap Saudi yang terus menyalurkan bantuan dana kepada Taliban dan kelompok teroris Daesh sebenarnya sudah sangat mengkhawatirkan. Oleh karenanya anggota parlemen Afghanistan baru-baru ini mengumumkan, Saudi setiap tahunnya menggelontorkan dana sebesar 300 juta dolar untuk Taliban. Sayid Eshaq Gilani, Ketua Partai Kebangkitan Solidaritas Nasional Afghanistan juga mengatakan, negara-negara Arab khususnya Saudi membantu kelompok teroris Daesh di Afghanistan terutama di negara bagian  Zabul. Maka dapat dikatakan bahwa Saudi sedang berusaha mengacaukan Afghanistan dengan menyulut perang sektarian yang sebelumnya tidak pernah ada di Afghanistan, dan mengubah negara itu menjadi Pakistan kedua. (HS) 

Tags