Suriah Ajukan Kejahatan AS dan Daesh ke PBB
-
Serangan AS di Suriah
Departemen Luar Negeri Suriah seraya mengirim surat terpisah kepada sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan ketua Dewan Keamanan PBB menyatakan, kerugian materi dan jiwa akibat serangan koalisi pimpinan Amerika Serikat terhadap warga Suriah tidak lebih rendah dari kejahatan teroris Daesh.
Di dua surat terpisah ini disebutkan, koalisi Amerika di serangannya menarget infrastruktur Suriah termasuk jembatan, pipa minyak dan gas, bendungan, instalasi produksi listrik dan air, pusat-pusat publik serta swasta. Koalisi pimpinan Amerika selama beberapa hari terakhir bertanggung jawab atas terbunuhnya 484 warga di operasi mereka di Suriah dan Irak. Menurut lembaga HAM, angka ini lebih rendah dari jumlah korban sebenarnya.
Serangan ini selain aksi kelompok teroris seperti Daesh untuk mengobarkan kekacauan dan kerusakan di Suriah, sejatinya merupakan pergerakan Amerika dan teroris ini saling menyempurnakan dalam membantai warga Suriah.
Menurut pandangan warga Suriah, ancaman teroris dan negara agresor seperti Amerika bagi Damaskus ibaratnya satu koin dua sisi, di mana tujuannya adalah melemahkan dan meruntuhkan Suriah dalam koridor Timur Tengah baru.
Dalam koridor ini, koalisi anti Daesh dengan klaim memerangi teroris Daesh di Iran dan Suriah dibentuk. Padahal berdasarkan laporan resmi, Amerika dan mitra Barat serta Arabnya termasuk pencipta dan sponsor utama baik finansial maupun senjata kepada kelompok teroris termasuk Daesh.
Tak diragukan lagi pendudukan AS di kawasan hanya menghasilkan maraknya radikalisme di wilayah ini. Opini publik mengingat pendudukan Irak oleh militer Amerika Serikat yang berujung pada munculnya Daesh dan pendudukan Afghanistan yang pada akhirnya memunculkan al-Qaeda. Pastinya kehadiran militer AS di Suriah ditujukan untuk memajukan kebijakan pendudukan Amerika di kawasan dan akan memicu instabilitas lebih besar di Suriah serta kawasan Timur Tengah serta hal ini akan menjadi peluang bagi munculnya kelompok teroris baru yang lebih menyeramkan.
AS dan sponsor Daesh lainnya dalam koridor koalisi internasional anti teroris hanya berencana mengarahkan kelompok teroris ini. Kinerja koalisi internasional anti Daesh menunjukkan bahwa koalisi ini tidak serius menumpas fenomena buruk tersebut dan pergerakan kelompok teroris saat ini mengindikasikan senjata Amerika banyak diserahkan kepada Daesh. Seluruh dokumen dan bukti menunjukkan adanya hubungan erat antara Amerika dan Daesh, di mana hal ini menjadi bukti nyata mata rantai hubungan kelompok ini dengan Amerika.
Tingkat kerusakan di Irak dan Suriah akibat serangan koalisi pimpinan Amerika yang menarget infrasturktur di kedua negara ini ketimbang teroris menunjukkan konfrontasi sandiwara AS dengan Daesh serta kerjasama rahasia mereka dalam memajukan tujuan destruktifnya di kawasan. Bagaimana pun juga kerugian besar yang diakibatkan oleh Daesh beserta sponsornya yakni AS, Arab Saudi dan sejumlah negara reaksioner kawasan pastinya tertuju pada rakyat Irak dan Suriah.
Tak diragukan lagi pemenang tunggal di serangan koalisi internasional pimpinan AS ke berbagai wilayah Suriah dan Irak adalah kelompok teroris yang berusaha mengobarkan kerusuhan dan kerusakan di kedua negara ini. Hal ini kembali menguak realita bahwa Daesh dan AS adalah pelaku pembantaian dan kerusakan di Suriah.
Perang melawan teroris Takfiri seperti Daesh membutuhkan perlawanan yang tidak diwarnai permainan politik. Aksi tebang pilih dan sekedar merilis resolusi anti Daesh di Dewan Keamanan dengan tujuan menjustifikasi opini publik tidak akan membantu upaya pencerabutan akar terorisme, bahkan malah menambah kejahatan kelompok teroris khususnya Daesh.
Di sisi lain, intervensi Amerika Serikat di Suriah malah menorehkan pembantaian dan kerusakan lebih besar bagi warga Suriah dan sikap masih PBB juga membuat kejahatan ini semakin meningkat. (MF)