Mogok Makan Tahanan Politik Bahrain Memasuki Hari Ketiga
Mogok makan para tahanan politik Bahrain telah memasuki hari ketiga. Mogok ini bertujuan untuk memprotes kelanjutan penindasan rezim Al Khalifa.
Menurut laporan Alalam mengutip situs Lualua Bahrain, mogok makan tahanan politik Bahrain yang dimulai pada Selasa, 5 Juli 2017 ini mengusung slogan "hak hak saya ditolak" dan bertujuan untuk memprotes kelanjutan penindasan keji rezim Al Khalifa terhadap para tahanan di penjara Jaw dan al-Hawd al-Jaf.
Tahanan politik di Bahrain selalu menghadapi penyiksaan dan perilaku buruk oleh para sipir penjara, bahkan mereka tidak mendapat hak-hak paling mendasar.
Kebijakan rezim Al Khalifa yang anti-kemanusiaan dan menghapus hak-hak rakyat Bahrain telah mengantarkan rezim ini sebagai salah satu pelanggar terbesar terhadap Hak Asasi Manusia di dunia.
Opini publik dunia menyatakan kekhawatiran atas kondisi rakyat Bahrain, di mana mereka menjadi korban kekerasan rezim Al Khalifa secara terus menerus.
Bahain dengan populasi penduduk sedikit namun menjadi salah satu negara yang memiliki tahanan politik terbanyak.
Sejak 14 Februari 2011, rakyat Bahrain bangkit melawan kediktatoran rezim Al Khalifa. Mereka berunjuk rasa damai untuk menuntut kebebasan, keadilan, penghapusan diskriminasi dan berdirinya pemerintahan pilihan rakyat.
Namun, tuntutan damai rakyat Bahrain itu disambut dengan kekerasan oleh rezim Al Khalifa. Dengan bantuan aparat keamanan Arab Saudi, rezim ini menumpas para aktivis dan revolusioner Bahrain dan memenjarakan mereka. (RA)