Suriah Reaksi Tudingan Menggunakan Gas Sarin di Khan Sheikhun
Wakil Suriah di kantor PBB di Jenewa, Hussam Eddin Ala menilai klaim tim pencari fakta terkait penggunaan gas sarin di Khan Sheikhun Provinsi Idlib oleh pemerintah Suriah sebagai kelanjutan dari tudingan politik anti Damaskus.
Dewan HAM PBB di Jenewa pada hari Senin (18/9) mengkaji laporan tim pencari fakta dan dakwaan anti pemerintah Suriah terkait penggunaan senjata kimia di Khan Sheikhun serta tanggung jawab Damaskus yang memaksa warga mengungsi.
Menurut laporan ISNA, Hussam Eddin Ala menepis tudingan tim pencari fakta bahwa pemerintah Suriah bertanggung jawab atas pengungsian paksa warga. Ia mengungkapkan, mereka yang meninggalkan daerah yang diberlakukan gencatan senjata adalah milisi bersenjata yang keluar dari wilayah tersebut karena keinginan sendiri.
Wakil Suriah di kantor PBB di Jenewa mengingatkan, supaya tidak diragukan kinerjanya. tim pencari fakta internasional melontarkan tudingan terhadap pemerintah Suriah soal serangan ke Khan Sheikhun sehingga wewenangnya tetap terjaga atau bertambah besar serta dapat melanjutkan penyidikannya.
Ketua tim pencari fakta internasional Paulo Pinheiro terkait pelanggaran HAM di Suriah menuding pemerintah Damaskus menggunakan gas sarin menyerang Khan Sheikhun pada April lalu.
Sebelumnya Departemen Luar Negeri Suriah menyebut palsu laporan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) terkait serangan ke Khan Sheikhun dan meminta organisasi ini memberikan laporan yang transparan.
Serangan senjata kimia ke Khan Sheikhun di sekitar Idlib pada 4 April 2017 menewaskan lebih dari 100 warga sipil dan menciderai lebih dari 500 lainnya. (MF)