Koalisi 14 Februari Bahrain Tuntut Pembebasan Tahanan
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i55800-koalisi_14_februari_bahrain_tuntut_pembebasan_tahanan
Koalisi Pemuda Revolusioner 14 Februari Bahrain mengecam keputusan pengadilan yang menjatuhkan vonis penjara selama tiga tahun terhadap tiga perempuan bersaudara dalam sebuah kasus bermotif politis di negara ini.
(last modified 2025-10-07T09:39:18+00:00 )
Apr 28, 2018 03:08 Asia/Jakarta
  • Koalisi Pemuda Revolusioner 14 Februari Bahrain
    Koalisi Pemuda Revolusioner 14 Februari Bahrain

Koalisi Pemuda Revolusioner 14 Februari Bahrain mengecam keputusan pengadilan yang menjatuhkan vonis penjara selama tiga tahun terhadap tiga perempuan bersaudara dalam sebuah kasus bermotif politis di negara ini.

Kecaman tersebut disampaikan bagian perempuan Koalisi Pemuda Revolusioner 14 Februari Bahrain dalam sebuah pernyataan terbaru seperti dilansir Mehr News, Jumat (27/4/2018).

 

Dalam pernyataan itu ditegaskan bahwa tuduhan terhadap Amal, Iman dan Fatima Ali adalah dibuat-buat dan hukuman penjara terhadap tiga perempuan bersaudara dari sebuah keluarga tersebut adalah sebuah kejahatan besar terhadap seluruh rakyat Bahrain.

 

Koalisi Pemuda Revolusioner 14 Februari  juga menuntut pembebasan segera semua tahanan perempuan di Bahrain.

 

Amal, Iman dan Fatima Ali serta suami dari dua dari mereka (Mohsen al-A'li dan Ali al-Shagal) divonis penjara selama tiga tahun dalam kasus bermotif politik.

 

Tiga wanita besaudara tersebut adalah penduduk distrik al-Diraz dan dituduh melindungi suami mereka yang didakwa memiliki aktivitas politik. Kini anak-anak mereka tidak memiliki pelindung setelah para orang tua mereka dipenjara.

Pengunjuk rasa Bahrain

 

Selama tujuh tahun terakhir, rezim Al Khalifa telah menangkap lebih dari 11.000 warga Bahrain. Banyak dari mereka dihukum mati, penjara atau dicabut kewarganegaraannya.

 

Sejak 14 Februari 2011, rakyat Bahrain bangkit melawan kediktatoran rezim Al Khalifa. Mereka berunjuk rasa damai untuk menuntut kebebasan, keadilan, penghapusan diskriminasi dan berdirinya pemerintahan pilihan rakyat.

 

Namun, tuntutan damai rakyat Bahrain itu disambut dengan kekerasan oleh rezim Al Khalifa. Dengan bantuan pasukan Arab Saudi, rezim ini menumpas para aktivis dan revolusioner Bahrain. (RA)