Kepercayaan Dunia atas Suriah Pimpin Konferensi Perlucutan Senjata
(last modified 2018-05-27T11:02:10+00:00 )
May 27, 2018 18:02 Asia/Jakarta
  • Konferensi Internasional Perlucutan Senjata
    Konferensi Internasional Perlucutan Senjata

Di tengah penentangan Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel, Suriah tetap terpilih menjadi ketua periodik Konferensi Internasional Perlucutan Senjata, atau Conference on Disarmament, CD selama sebulan.

Konferensi Internasional Perlucutan Senjata, CD sebagai salah satu organisasi internasional yang beranggotakan 65 negara dan bekerja bersama berlandaskan prinsip egaliter, tidak mampu mencegah Suriah menjadi ketua lembaga ini meski ditekan secara politik oleh Amerika dan sekutu-sekutunya.

Amerika berusaha keras mencegah Suriah terpilih sebagai ketua Konferensi Internasional Perlucuran Senjata, CD, namun gagal. Kepemimpinan Suriah di Konferensi Internasional Perlucutan Senjata ini merupakan keberhasilan lain yang diraih pemerintah Suriah di tingkat internasional dan bukti kepercayaan dunia terhadap pemerintah Damaskus di bawah Bashar Assad.

Transparansi yang ditunjukkan Suriah dalam menjalankan komitmennya bersama masyarakat internasional dengan memusnahkan senjata kimianya memberikan dampak global bagi negara ini sehingga dipercaya untuk memimpin salah satu konferensi keamanan internasional terpenting.

Pemerintah Suriah sesuai mandat resolusi 2118 Dewan Keamanan PBB, 27 September 2013 menyerahkan seluruh senjata kimianya kepada Organisasi Pelarangan Senjata Kimia, OPCW dan bekerjasama secara konstruktif dengan organisasi itu sebagaimana juga diakui oleh PBB sendiri.

Meski sudah bekerjasama secara konstruktif dengan OPCW dan lembaga dunia lainnya terkait perlucutan senjata, namun Suriah tetap menjadi sasaran tuduhan tak berdasar negara-negara Barat pendukung terorisme. Damaskus selalu dituduh menggunakan senjata kimia dalam memerangi teroris.

senjata kimia Suriah diangkut untuk dimusnahkan

Pengamat politik Suriah, Kamal Jafa mengatakan, tuduhan terhadap pemerintah dan militer Suriah dilakukan dengan dua tujuan, meraih keunggulan politik dan militer untuk teroris. Pada kondisi seperti ini, negara-negara pendukung teroris seperti Barat dan beberapa negara Arab, tidak bersedia menghentikan dukungan totalnya atas teroris dan secara praktis mempermudah akses teroris untuk mendapat senjata kimia.

Langkah Barat dan sekutu-sekutu regionalnya, mempersenjatai teroris dengan senjata pemusnah massal dan memberikan alat untuk membuat senjata semacam itu, adalah pelanggaran tegas terhadap konvensi internasional. Konvensi-konvensi internasional melarang produksi dan perluasan senjata pembunuh massal.

Oleh karena itu, Suriah dengan memperingatkan penipuan dan pembohongan publik yang dilakukan teroris dan negara-negara pendukung teroris, meminta masyarakat internasional untuk mengawasi secara serius dan segera mencegah teroris memiliki senjata pembunuh massal hasil pemberian Barat.

Sepertinya, peringatan berkali-kali yang dilakukan Suriah soal bahaya nuklir Barat dan Israel menyebabkan masyarakat internasional terdorong untuk menyetujui pemilihan Suriah sebagai ketua Konferensi Internasional Perlucutan Senjata, CD.

Dipercayanya Suriah sebagai ketua Konferensi Internasional Perlucutan Senjata membawa pesan politik untuk dunia, bahwa pemerintahan berkuasa Suriah di bawah kepemimpinan Bashar Assad mendapat legitimasi dan kepercayaan tinggi dari rakyatnya sendiri, juga dunia. Selain itu, tuduhan tak berdasar negara-negara Barat terhadap Suriah ternyata tidak mampu menggoyang posisi internasional Damaskus. (HS)

Tags