Yaman dan AS yang tidak dapat Dipercaya
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i63826-yaman_dan_as_yang_tidak_dapat_dipercaya
Ketua Negosiator Dewan Nasional Yaman, Mohammad Abdul Salam seraya mengisyaratkan dukungan total Amerika Serikat kepada koalisi Arab pimpinan Riyadh menekankan, seruan Amerika untuk menghentikan perang di Yaman sebuah pengumuman untuk memasuki fase baru eskalasi aksi militer.
(last modified 2025-12-10T14:48:16+00:00 )
Nov 04, 2018 18:34 Asia/Jakarta
  • Rakyat Yaman Demo anti AS dan Zionis
    Rakyat Yaman Demo anti AS dan Zionis

Ketua Negosiator Dewan Nasional Yaman, Mohammad Abdul Salam seraya mengisyaratkan dukungan total Amerika Serikat kepada koalisi Arab pimpinan Riyadh menekankan, seruan Amerika untuk menghentikan perang di Yaman sebuah pengumuman untuk memasuki fase baru eskalasi aksi militer.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo 30 Oktober seraya merilis statemen meminta pasukan Yaman mengakhiri konfrontasi dan siap menghadiri meja perundingan. Sementara Menteri Pertahanan AS, James Mattis dalam sebuah pertemuan di Washington juga menjelaskan bahwa seluruh pihak yang bertikai di Yaman dalam tempo 30 hari mendatang harus melakukan gencatan senjata dan perundingan damai.

 

Mohammad Abdul Salam seraya menjelaskan bahwa AS telah menyaksikan banyak persiapan di tingkat militer untuk melancarkan aksi militer baru di pantai barat Yaman menambahkan, ini menunjukkan kekalahan agresor yang sampai saat ini gagal meraih sebuah prestasi dan keberhasilan.

Mohammad Abdul Salam

 

Arab Saudi dengan dukungan AS sejak Maret 2015 melancarkan aksi militer ke Yaman dan memblokade negara ini dari darat, udara dan laut. Aksi brutal Arab Saudi tersebut sampai saat ini telah menewaskan lebih dari 14 ribu warga sipil melukai puluhan ribu lainnya dan memaksa jutaan orang mengungsi. Namun demikian Arab Saudi dan sponsornya gagal meraih ambisinya berkat perlawanan gigih militer dan rakyat Yaman.

 

Poin yang patut direnungkan di kebijakan munafik Amerika di perang ini adalah setelah 3,5 tahun dukungan terhadap koalisi Saudi, Washington menuntut diakhirinya perang di Yaman. Statemen petinggi AS dan permintaan mereka untuk mengakhiri perang dirilis di saat perang Yaman meletus setelah Arab Saudi dan sekutunya mendapat lampu hijau dari Washington dan AS memberi bantuan total kepada kaolisi Arab ini melalui penjualan senjata, bahan bakar kepada jet tempur koalisi agresor serta pelatihan kepada mereka.

 

Bangsa Yaman selama lebih dari 3,5 tahun perang berhasil melawan para agresor dan membela negaranya serta membuat koalisi Arab putus asa untuk meraih mimpi-mimpinya. Resistensi bangsa Yaman juga membuat para agresor berpikir untuk keluar dari kubangan rawa yang mereka bikin di Yaman.

 

Di kondisi seperti ini keputusan Gedung Putih untuk mengakhiri perang, tentu saja jika benar, bukan karena isu kemanusiaan dan HAM serta seratus persen dimaksudkan untuk menyelamatkan Al Saud dari kubangan lumpur di Yaman. Arab Saudi di perang Yaman gagal meraih tujuan yang digambarkan AS sebelumnya atau bahkan tidak berhasil mendekatinya.

 

Sejatinya perang Yaman adalah perang proksi oleh AS yang percayakan kepada Arab Saudi. Mengingat latar belakang dan pengalaman kebijakan konspiratif AS terhadap Yaman, sikap terbaru Washington terkait perang di negara Arab miskin ini dapat dicermati sebagai gerakan penipuan publik dan dukungan untuk mempersiapkan peluang propaganda serta sandiwara dengan istilah peran mediator di perang Yaman.

 

Melalui pendekatannya ini, AS nantinya berharap mampu mensukseskan ambisinya dan memecahbelah Yaman yang gagal diraih melalui perang proksi. Jadi kini pilihan AS adalah jalur politik untuk meraih tujuannya di Yaman.

 

Transformasi Yaman menunjukkan bahwa perubahan sikap Amerika hanya menghasilkan kejahatan dan serangan Arab Saudi ke negara ini semakin intens. Sikap ini juga bisa ditafsirkan sebagai lampu hijau Washington kepada Koalisi Saudi untuk meningkatkan serangannya. Hal ini menunjukkan dimensi baru perilaku konspiratif AS terhadap Yaman serta sikap yang tidak bisa dipercaya dari Gedung Putih. (MF)