Pars Today

Sistem Pertahanan Udara Suriah dilaporkan menembak jatuh lebih dari 30 rudal jelajah dan bom kendali militer rezim Zionis Israel dalam serangan udara terbaru pada Senin dini hari, 21 Januari 2019.

Menurut Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia yang dikutip kantor berita RIA,  serangan udara Israel yang menarget sebuah lokasi di tenggara Damaskus itu merenggut nyawa empat tentara Suriah dan melukai enam lainnya.

Perkembangan terbaru terjadi setelah militer Israel dalam sebuah pernyataan mengklaim bahwa pihaknya telah menyerang apa yang disebutnya sebagai posisi Iran untuk menanggapi dugaan tembakan roket yang dituduhkan kepada negara itu.

Apa yang disebut sebagai Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pemantau yang bersimpati kepada milisi dan pemberontak Suriah, juga mengklaim bahwa serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 11 pejuang pro-pemerintah termasuk dua warga Suriah.

Israel melancarkan serangan udara selama satu jam ke Damaskus pada malam kedua berturut-turut sebagai upaya untuk menutupi rasa malunya setelah gagal dalam serangan pertama yang dilancarkan pada hari Minggu

Serangan Israel pada hari Minggu, yang dilakukan oleh empat jet tempur F-16, gagal mencapai target karena ditangkis oleh Sistem Pertahanan Udara Suriah. Tujuh rudal yang ditembakkan ke bandara dekat Damaskus berhasil dihancurkan.

Militer Israel mengklaim bahwa pasukan Iran yang beroperasi di wilayah Suriah telah meluncurkan roket permukaan-ke-permukaan dari wilayah Suriah ke utara Dataran Tinggi Golan yang didudukinya.

"Menanggapi serangan itu, pada malam hari, jet tempur (militer Israel) menyerang sasaran militer Pasukan al-Quds Iran di Suriah di samping Pertahanan Udara Suriah," kata pernyataan militer rezim Zionis.

Iran berungkali menegaskan bahwa kehadiran penasihat militernya di Suriah atas permintaan resmi dari pemerintah Damaskus untuk membantu membersihkan negara ini dari keberadaan kelompok-kelompok teroris dukungan asing. (RA)