Dalam 72 Jam Terakhir, Saudi Langgar Gencatan Senjata 283 Kali
Juru bicara militer dan komite rakyat Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree mengatakan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi telah berulang kali melanggar perjanjian gencatan senjata di al-Hudaydah, di mana dalam 72 jam terakhir, mereka telah melanggar gencatan senjata 283 kali.
Dia menambahkan Arab Saudi telah meningkatkan serangannya dan melanggar gencatan senjata yang ditengahi oleh PBB di kota pelabuhan Laut Merah Yaman, al-Hudaydah.
"Arab Saudi telah melanggar gencatan senjata di al-Hudaydah sebanyak 223 kali sejak 17 Desember 2018, ketika gencatan senjata mulai berlaku," kata Saree kepada televisi al-Masirah.
Menurutnya, konvoi pemantauan gencatan senjata PBB yang dipimpin Jenderal Michael Lollesgaard diserang di garis depan di al-Hudaydah pada hari Sabtu, 2 Maret 2019. Mereka ke provinsi ini untuk mengawasi perjanjian gencatan senjata.
Saree menjelaskan, pelanggaran gencatan senjata termasuk 51 serangan rudal, 155 kasus tembakan dan penembakan artileri serta upaya infiltrasi.
Jet tempur Arab Saudi, lanjut Saree, terus terbang intens di atas al-Hudaydah dan selama 48 jam terakhir, mereka telah melakukan 42 serangan udara di Provinsi Saada, al-Jawf dan Ma'rib.
Putaran keempat perundingan damai Yaman dimulai di Stockholm, Swedia pada 6 Desember 2018 dengan kehadiran Utusan Khusus PBB Martin Griffith. Mereka sepakat untuk menggelar gencatan senjata di al-Hudaydah, al-Salif dan Ayn Issa. Namun koalisi pimpinan Arab Saudi selalu melanggar perjanjian itu.
Arab Saudi yang mendapat lampu hijau dari Amerika Serikat dan sejumlah negara Barat menyerang Yaman sejak Maret 2015. Hingga saat ini, belasan ribu warga Yaman tewas dan puluhan ribu lainnya terluka akibat agresi brutal tersebut (RA)