Kunjungan Ketua Parlemen Lebanon ke Irak; Urgensi dan Tujuan
(last modified Wed, 03 Apr 2019 06:17:43 GMT )
Apr 03, 2019 13:17 Asia/Jakarta
  • Nabih Berri, Ketua Parlemen Lebanon
    Nabih Berri, Ketua Parlemen Lebanon

Nabih Berri, Ketua Parlemen Lebanon dalam kunjungan kerja ke Iran akan melakukan pertemuan dan dialog dengan tokoh-tokoh politik dan agama Irak.

Kunjungan Nabih Berri ke Irak memiliki urgensi karena dua alasan agama dan politik.

Dari sisi agama, Nabih Berri adalah salah satu tokoh Syiah Lebanon yang berpengaruh. Di Lebanon, ketua parlemen dipilih dari Syiah. Karenanya, Nabih Berri dalam kunjungannya ke Irak juga akan melakukan pertemuan dengan Ayatullah Sistani, Marji Tertinggi Syiah. Dalam kunjungan ini, Ayatullah Sistani, otoritas Syiah tertinggi di Irak mengatakan, "Kesepahaman antara berbagai agama di kawasan ini pasti akan meningkatkan keamanan dan kesejahteraan rakyat." Sekaitan dengan hal ini, selain mengunjungi Najaf dan Karbala, dua kota agamis Irak, Nabih Berri juga akan melakukan pertemuan dengan para marji negara ini. Sejatinya, ketua parlemen Lebanon telah menggunakan unsur agama untuk memperkuat hubungan dengan Irak.

Ayatullah al-Udzma Sistani dan Nabih Berri

Sementara dari sisi politis, Lebanon dan Irak adalah dua negara Arab di Timur Tengah yang, di satu sisi, tidak campur tangan dalam urusan internal negara-negara Arab lainnya dan, di sisi lain, selalu menekankan perlunya menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan itu. Indikator-indikator ini menjadikan penguatan hubungan antara Irak dan Lebanon menjadi model bagi negara-negara Arab lain untuk mengejar kepentingan nasional dan politik luar negerinya dengan menghasilkan keamanan bukannya menghasilkan kekerasan.

Ketua parlemen Lebanon memiliki beberapa tujuan dalam perjalanannya ke Irak, termasuk kelanjutan dari tren yang meningkat dalam hubungan diplomatik antara kedua negara. Salah satu tanda tren ini adalah peningkatan perjalanan diplomatik antara Baghdad dan Beirut dalam lima bulan terakhir.

Ibrahim al-Jaafari, mantan Menteri Luar Negeri Irak telah melakukan perjalanan tiga hari ke Lebanon pada Oktober 2018. Sementara Gebran Bassil, Menteri Luar Negeri Lebanon juga melakukan perjalanan ke Irak pada awal Desember 2018 dan bertemu dengan para pejabat negara ini. Kunjungan Nabih Berri ke Irak adalah pertemuan diplomatik ketiga antara kedua negara dalam lima bulan terakhir.

"Lebanon adalah negara yang hebat karena pengaruhnya di dunia Arab dan Irak sangat senang memiliki hubungan yang bersahabat dan kuat dengan pemerintah dan rakyat Lebanon," ungkap Adil Abdul-Mahdi, Perdana Menteri Irak dalam pertemuan dengan Nabih Berri.

Kunjungan Nabi Berri ke Irak juga penting secara ekonomi karena kedua negara berusaha untuk memperkuat hubungan ekonomi mereka. Dalam nada yang sama, Perdana Menteri Irak Adil Abdul-Mahdi dalam pertemuan dengan Nabih Berri mengatakan, "Irak memiliki kepercayaan pada perusahaan-perusahaan Lebanon dan mengundang para pelaku ekonomi Lebanon dan investor untuk mengambil manfaat dari peluang investasi di Irak."

Nabih Berri dan Adil Abdul-Mahdi

Perjalanan ketua parlemen Lebanon ke Irak juga penting dalam dimensi keamanan. Meskipun Lebanon dan Irak tidak memiliki perbatasan geografis yang sama, mereka telah dipengaruhi oleh krisis Suriah dalam beberapa tahun terakhir dan menghadapi ancaman teroris serius, yang, tentu saja, jauh lebih mengancam ke Irak karena Daesh (ISIS) telah menduduki sepertiga dari geografinya. Nabih Berri juga menekankan perlunya memperkuat kerja sama keamanan antara kedua negara dalam perang melawan terorisme dalam kunjungan baru-baru ini, sambil mengucapkan selamat kepada Irak atas kemenangan Irak atas terorisme Daesh. Mengingat fakta bahwa kelompok-kelompok Muqawama memiliki peran penting di kedua negara, memperkuat kerja sama keamanan dapat dimungkinkan.

Tags