Transformasi Asia Barat 25 April 2020
(last modified Sat, 25 Apr 2020 10:55:16 GMT )
Apr 25, 2020 17:55 Asia/Jakarta
  • Rumah sakit darurat tangani pasien Corona di Irak
    Rumah sakit darurat tangani pasien Corona di Irak

Transformasi Asia Barat selama beberapa hari terakhir diwarnai sejumlah isu penting di antaranya mengenai reaksi terhadap aneksasi yang dilakukan rezim Zionis terhadap sejumlah wilayah Palestina di Tepi Barat.

Selain itu, statemen Hamas bahwa Amerika sudah terisolasi, ribuan Zionis berunjuk rasa di Tel Aviv, senjata AS ditemukan di pangkalan teroris Suriah, Al Hashd Al Shaabi membangun RS khusus Corona di Irak dan Ansarullah menembak jatuh drone spionase Saudi.

 

PBB

 

PBB Memperingatkan Israel atas Aneksasi Tepi Barat

Utusan Khusus PBB Urusan Asia Barat, Nickolay Mladenov memperingatkan rezim Zionis Israel agar tidak mencaplok bagian-bagian dari Tepi Barat, Palestina.

Seperti dilansir AFP, dalam pertemuan lewat video conference dengan Dewan Keamanan PBB, Kamis (23/4/2020) malam, Mladenov mengatakan tindakan seperti itu akan menjadi pukulan telak terhadap penyelesaian masalah Palestina, yang didukung dunia internasional.

Menurut Mladenov, aneksasi ini akan menutup jalan untuk melanjutkan negosiasi dan mengancam upaya untuk memajukan perdamaian regional.

Dalam pertemuan tersebut, Wakil Tetap Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya mengatakan penyelesaian isu Palestina merupakan kunci untuk memecahkan semua masalah regional.

Perdana Menteri rezim Zionis, Benjamin Netanyahu dan rivalnya, Benny Gantz mencapai kesepakatan untuk pembagian kekuasaan. Mereka juga menandatangani kesepakatan yang memungkinkan parlemen Israel melakukan voting tentang pencaplokan Lembah Jordan dan semua distrik Zionid di Tepi Barat. Faksi-faksi Palestina memperingatkan Israel tentang konsekuensi keamanan jika mengambil langkah tersebut.

 

Hamas

 

Hamas: Amerika sudah Terisolasi

Juru bicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas menilai penentangan dunia internasional atas statemen Menteri Luar Negeri Amerika Serikat terkait penggabungan Tepi Barat ke wilayah pendudukan, sebagai indikasi bahwa Washington sudah terisolasi.

Menurut Jubir Hamas, bangsa Palestina akan memenangkan pertempuran ini. Hamas mengumumkan, penentangan dunia internasional atas pernyataan Menlu Amerika Mike Pompeo soal penggabungan Tepi Barat ke wilayah pendudukan, menegaskan terisolasinya sikap arogan Amerika.

Seperti ditulis situs Al Risalah, Hazem Qasem menjelaskan, dukungan Amerika terhadap kebijakan penjajahan Zionis, tidak lain merupakan keterlibatan nyata negara itu dalam pelanggaran hak rakyat Palestina.

Ia menambahkan, bangsa Palestina akan memenangkan pertempuran ini, dan para penjajah akan terusir dari seluruh wilayah Tepi Barat.

Sebelumnya Menlu Amerika mengatakan, keputusan penggabungan Tepi Barat akhirnya kembali ke Israel sendiri, dan Washington akan mengumumkan sikapnya dalam hal ini secara tertutup kepada pemerintah Israel.

 

 

Unjuk rasa di Tel Aviv

 

Ribuan Zionis Berunjuk Rasa di Tel Aviv

Ribuan Zionis berdemonstrasi di Tel Aviv hari Minggu (19/4/2020) untuk memprotes kegagalan proses pembentukan kabinet baru dan kerugian yang mereka terima akibat penyebaran virus corona.

Media non-Israel melaporkan jumlah pengunjuk rasa mencapai puluhan ribu orang yang terkonsentrasi di bundaran dan jalan utama di kota Tel Aviv.

Para pemrotes menuntut otoritas rezim Zionis segera mengakhiri pembatasan yang diberlakukan akibat penyebaran virus corona dan memberikan bantuan keuangan gratis kepada pihak yang terkena dampaknya.

Selama lebih dari satu tahun terakhir, rezim Zionis menghadapi krisis politik akibat kegagalan pembentukan kabinet baru, bahkan tiga pemilu parlemen yang telah digelar juga gagal menghasilkan pemerintahan baru.

 

Pasukan Hizbullah Lebanon

Analis Zionis: Tak Ada Cara Aman Bagi Israel Lawan Hizbullah

Seorang analis Zionis mengatakan bahwa rezim Zionis Israel saat ini sedang dihadapkan dengan wabah Virus Corona, dan tidak ada metode tanpa risiko yang bisa digunakan Israel untuk menghadapi rudal Hizbullah.

Fars News (25/4/2020) melaporkan, surat kabar Israel, Maariv mengutip Alon Ben David mengabarkan, Tel Aviv saat ini disibukkan dengan wabah Covid-19, dan lalai terhadap kemampuan Hizbullah.

Menurut analis Zionis itu, Hizbullah Lebanon di front utara telah memaksakan perimbangan pencegahannya kepada Israel.

Ben David menambahkan, tepat ketika para perwira dinas intelijen, staf gabungan angkatan bersenjata, dan Mossad disibukkan oleh Virus Corona, Israel juga kehilangan metode perlawanan tanpa risiko di hadapan rudal-rudal Hizbullah.

"Kita hanya akan bangun dari mimpi buruk Corona, ketika kita menyadari Hizbullah telah menciptakan tantangan baru dengan kemampuan pencegahannya. Militer Israel harus kembali melakukan kalkulasi terkait operasi di perbatasan Lebanon," pungkasnya.

 

 

90 Persen Sisa-sisa Daesh di Irak Lumpuh

Organisasi Hashd Al Shaabi Irak mengumumkan, sisa-sisa kelompok teroris Daesh sudah kehilangan dua senjata utama mereka, dan 90 persen sudah lumpuh.

Fars News (19/4/2020) melaporkan, Ali Al Husseini, petugas komunikasi Hashd Al Shaabi di front utara Irak menuturkan, sisa-sisa kelompok teroris Daesh secara praktis sudah tidak bisa lagi melancarkan aksi teror secara langsung.

Dalam wawancara dengan situs berita Al Malooma, Al Husseini menjelaskan, kelompok teroris Daesh sudah kehilangan sebagian besar kemampuan tempurnya di banyak wilayah Irak terutama di perbatasan Provinsi Salahuddin, Kirkuk dan Diyala. Daesh sudah kehilangan para komandan unit teror, dan unit teknis pembuat bom serta ranjau, kedua senjata utama Daesh itu berhasil dipatahkan dalam operasi khusus pasukan Irak.

Ia menambahkan, karena serangan pencegahan pasukan Irak, 90 persen kekuatan inti Daesh lumpuh, dan tidak bisa lagi melancarkan serangan langsung. Poros terpenting Daesh adalah unit teror yang aktivitasnya sudah mati.

 

senjata

 

Senjata AS Ditemukan di Pangkalan Teroris Suriah

Pasukan Suriah mengumumkan ditemukannya sejumlah besar senjata dan amunisi buatan AS, termasuk sejumlah rudal anti-tank yang dipasok untuk kelompok teroris di negara ini.

Kantor berita Suriah, SANA hari Senin (20/4/2020) melaporkan, tentara Suriah berhasil menemukan senjata dan amunisi buatan AS dalam operasi penumpasan kelompok teroris di provinsi Damaskus dan Quneitra.

Sebelumnya, tentara Suriah juga menemukan beberapa depot senjata dan amunisi yang dibangun negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat  di berbagai wilayah Suriah.

Krisis Suriah dimulai sejak 2011 dengan masuknya kelompok-kelompok teroris yang didukung Saudi, Amerika Serikat dan sekutunya untuk mengubah perimbangan kekuatan regional demi kepentingan rezim Zionis.

Militer Suriah yang didukung sekutunya terutama Iran dan Rusia berhasil menumpas sebagian besar kelompok teroris Daesh, tapi sejumlah kecil anggotanya masih berada di negara ini.

 

Rumah sakit darurat yang dibuat Al-Hashd Al-Shaabi

Hashd Al Shaabi Bangun RS Khusus Corona di Irak

Organisasi Hashd Al SHaabi kembali membangun sebuah rumah sakit darurat khusus pasien Virus Corona, di kota Al Samawah, pusat Provinsi Muthana, selatan Irak.

Hashd Al Shaabi, Jumat (24/4) meresmikan sebuah rumah sakit darurat berkapasitas 100 tempat tidur untuk menangani para penderita Covid-19 di Provinsi Al Muthana.

Hashd Al Shaabi mengumumkan, unit medis Hashd Al Shaabi membangun sebuah rumah sakit darurat yang dilengkapi 14 unit alat bantu pernafasan, ruang perawatan khusus dan beberapa ambulans. Hal ini dimaksudkan untuk menambah kapasitas dan kemampuan Provinsi Al Muthana dalam menghadapi penyebaran Covid-19.

Sejak merebaknya Virus Corona di Irak, Hashd Al Shaabi memainkan peran penting dalam memerangi wabah virus tersebut.

Salah seorang pejabat Hashd Al Shaabi mengatakan, para pejuang terjun di dua medan tempur yaitu perang melawan kelompok teroris Daesh, dan Virus Corona, dan pembangunan rumah sakit di Provinsi Al Muthana ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kapasitas medis provinsi ini.

 

Image Caption
sistem anti udara Yaman

Ansarullah Tembak Jatuh Drone Spionase Saudi

Gerakan Ansarullah Yaman mengumumkan keberhasilannya menembak jatuh sebuah pesawat nirawak mata-mata rezim Al Saud di provinsi al-Hudaydah.

Gerakan perlawanan rakyat  Yaman ini Senin (20/4/2020) mengatakan sistem anti-udara Yaman berhasil menembak jatuh drone spionase rezim Al Saud yang sedang mengumpulkan data intelijen dan memata-matai zona udara provinsi al-Hudaydah.

Militer Yaman bersama komite rakyat negara ini telah menembak jatuh puluhan drone mata-mata Arab Saudi dan sekutu mereka sejak koalisi agresor  mulai menyerang Yaman pada Maret 2015.

Yahya Saree, Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman di akun di Twitternya Minggu malam menulis, "Meskipun koalisi Saudi mengklaim menerima gencatan senjata, tapi melakukan 30 kali serangan udara dalam 24 jam terakhir di dua provinsi Ma'rib dan Al-Jawf, yang baru-baru ini dibebaskan oleh tentara Yaman,".

Ironisnya, serangan udara koalisi agresor pimpinan rezim Al Saud di Yaman terjadi ketika Turki al-Maliki yang bertindak selaku juru bicara mereka mengumumkan gencatan senjata di Yaman pada 9 April lalu, yang berlangsung dua pekan dan dapat diperpanjang.(PH)

 

 

 

 

 

 

Tags