Doha: Tak Membantah, Saudi Memang Ingin Serang Qatar
Direktur Kantor Informasi, Kementerian Luar Negeri Qatar, mereaksi laporan majalah Amerika Serikat, Foreign Policy sehubungan dengan rencana serangan ke Qatar. Ia mengatakan, tidak adanya bantahan atas berita ini oleh Arab Saudi, membuktikan kebenaran rencana tersebut.
Foreign Policy, Kamis (6/8/2020) mengabarkan, Raja Saudi pada tahun 2017 dalam sebuah kontak telepon dengan Donald Trump, meminta Presiden Amerika itu untuk menyerang Qatar. Permintaan Raja Saudi ini disampaikan sehari setelah blokade Qatar oleh Saudi, Bahrain, Mesir dan Uni Emirat Arab.
Direktur Kantor Informasi, Kemenlu Qatar, Ahmed Saeed Al Rumaihi menyebut langkah Saudi itu memicu instabilitas kawasan.
Ia menuturkan, sungguh disesalkan opsi militer dipilih oleh negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia, PGCC untuk menyerang negara anggota lain.
Surat kabar Wall Street Journal pada tahun 2019 juga menulis, militer Saudi pada tahun 2017 sudah menyusun serangan ke Qatar, dan serangan ini rencananya dilakukan untuk merebut ladang gas alam Qatar. (HS)