Socotra dan Upaya Asing untuk Menduduki Pulau Ini
Socotra adalah pulau yang memiliki luas hampir 3.650 kilometer persegi. Pulau itu berada di sekitar 350 km selatan Yaman di Samudra Hindia. Socotra adalah pulau terbesar di kepulauan Yaman, di mana sejumlah pulau kecil masih tak berpenghuni.
Rezim Zionis Israel bekerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA) akan membangun pangkalan intelijen di pulau strategis yang menghadap ke Selat Bab al-Mandab ini.
Delegasi perwira intelijen Israel dan UEA juga telah mengunjungi pulau Socotra dan memeriksa berbagai lokasi untuk mendirikan pangkalan intelijen yang direncanakan.
Penduduk Pulau Socotra juga telah berunjuk rasa di bagian barat pulau ini untuk memprotes pendudukan pasukan UEA selama beberapa tahun terakhir di pulau mereka, dan menuntut penarikan pasukan penjajah. Mereka juga mengutuk kehadiran Zionis dan pendukungnya di Socotra.
Israel dan Emirat saat ini sedang membuat semua persiapan logistik untuk membangun pangkalan intelijen untuk mengumpulkan informasi dari seluruh Teluk Eden, termasuk Bab al-Mandab dan selatan Yaman, yang berada di bawah kendali pasukan yang setia kepada UEA.
Seorang pemimpin suku Yaman menuding Uni Emirat Arab dan Arab Saudi membiarkan Israel memasuki Pulau Socotra di Yaman. Tudingan itu disampaikan oleh Issa Salem bin Yaqut, kepala suku di Socotra, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada awal September 2020.
Dia memperingatkan semua pihak agar tidak mengganggu kedaulatan Yaman di Socotra dan menyerukan pengusiran pasukan Arab Saudi dan UEA. Issa Salem menyebut Riyadh dan Abu Dhabi merusak landmark lingkungan langka di Pulau Socotra.
Pada Juni 2020, pasukan yang berafiliasi dengan Dewan Transisi Selatan (STC) mengambil kendali atas Provinsi Socotra. Yaman menyebut langkah itu sebagai "kudeta melawan legitimasi".
Yaman menuduh UEA, mitra utama kedua Arab Saudi dalam koalisi, mendukung STC untuk melayani kepentingan mereka sendiri di Yaman. (RA)