Pasukan NATO Bertambah, Irak Protes
(last modified Sat, 20 Feb 2021 08:36:08 GMT )
Feb 20, 2021 15:36 Asia/Jakarta
  • Pasukan NATO di Irak (dok)
    Pasukan NATO di Irak (dok)

Anggota Komisi Hubungan Luar Negeri Parlemen Irak mengatakan penambahan jumlah pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Irak tidak dapat diterima.

Hal ini disampaikannya saat merespon keputusan NATO menambah pasukannya di Irak.

Amir al-Faiz Jumat (19/2/2021) malam kepada Sputnik menekankan, pasukan asing tidak dibutuhkan, karena aparat keamanan Irak mampu mencegah agresi dan masalah ini telah terbukti di perang melawan Daesh.

"Parlemen akan meminta penjelasan pemerintah terkait permohonan tambahan pasukan NATO dan mengapa Baghdad tidak merujuk kepada parlemen," tambah al-Faiz.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, di akhir sidang menhan anggota organisasi ini menyatakan, NATO memutuskan menambah jumlah personilnya di Irak delapan kali lipat, dari 500 orang menjadi 4000 personil.

Sekaitan dengan ini Qasim al-Araji, penasihat keamanan nasional Irak saat merespon protes elit politik dan ulama negara ini atas rencana NATO menambah pasukannya di negara ini mengatakan, misi NATO berdasarkan kesepakatan pemerintah Irak dan non tempur.

Al-Araji menekankan, "Kami bekerja sama dengan negara dunia dan memanfaatkan pengalaman mereka dalam konsultasi dan pelatihan untuk meningkatkan keamanan." (MF)

 

Tags