Di Israel, Masalah Itu Bernama Netanyahu
(last modified Wed, 07 Apr 2021 08:35:54 GMT )
Apr 07, 2021 15:35 Asia/Jakarta
  • Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Zionis Israel
    Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Zionis Israel

Presiden Zionis Israel Reuven "Ruvi" Rivlin sekali lagi menginstruksikan Benjamin Netanyahu untuk membentuk kabinet baru.

Pemilihan umum legislatif keempat zionis Israel diselenggarakan pada 23 Maret. Dalam pemilu kali ini, tidak ada partai yang mampu merebut 61 kursi di parlemen. Netanyahu diangkat kembali ke kabinet setelah partai Likud memenangkan 31 kursi di parlemen, dan 52 wakil menominasikannya untuk membentuk kabinet baru. Hanya 45 wakil parlemen yang mencalonkan Yair Lapid untuk membentuk kabinet.

Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Zionis Israel

Masalah penting adalah bersamaan dengan pengumuman Netanyahu untuk membentuk kabinet baru, persidangannya juga sedang berlangsung. Media-media zionis menulis bahwa saat pengumuman perintah pembentukan kabinet, selain tidak tidak mengundang Netanyahu, Rivlin justru mengatakan dirinya sepenuhnya menyadari aspek bermasalah pemberian hak untuk membentuk kabinet kepada seorang politisi yang sedang diadili karena penyuapan.

The Jerusalem Post melaporkan bahwa Rivlin mengatakan keputusan itu tidak mudah, tetapi tidak ada kandidat yang memiliki mayoritas yang dibutuhkan untuk membentuk kabinet baru, dan bahwa Netanyahu terpilih karena dia memiliki lebih banyak suara.

Benjamin Netanyahu sekarang memiliki 28 hari untuk membentuk kabinet, dan jika dia gagal membentuk kabinet dalam tenggat waktu empat minggu, dia bisa mengajukan tenggat waktu tambahan 14 hari. Jika Netanyahu gagal membentuk kabinet dalam waktu enam minggu, parlemen dapat mencalonkan orang lain, seperti yang terjadi setelah pemilihan umum September 2019, atau anggota parlemen dapat memilih untuk membubarkan parlemen.

Setelah pemilu Maret 2019, ketika Netanyahu gagal membentuk kabinet, anggota parlemen memilih untuk membubarkan parlemen dan mengadakan pemilu baru. Menurut jajak pendapat terbaru, 80% orang di wilayah pendudukan percaya bahwa pekerjaan tersebut akan ditunda hingga pemilihan parlemen kelima, dan tidak ada saat ini yang dapat membentuk kabinet baru karena perselisihan dan komposisi parlemen.

Penunjukan Netanyahu untuk membentuk kabinet paling menunjukkan pengaruhnya dalam struktur kekuasaan rezim Israel, dan pengaruh ini telah menjadi masalah bagi rezim ini. Karena faktor utama dalam pembentukan kebuntuan politik dalam dua tahun terakhir adalah desakan Netanyahu untuk tetap bertahan. Sementara para saingannya seperti Avigdor Lieberman, Naftali Bennett dan Gideon Sa'ar yang tidak mau berkoalisi justru menguntungkannya. Namun, semua individu ini dan partai-partai yang berada di bawah kepemimpinan mereka termasuk dalam kubu sayap kanan Israel.

Faktanya, penentangan mereka terhadap partai Likud bukanlah untuk mencalonkan perdana menteri baru, tetapi untuk menentang Netanyahu sendiri. Sebagaimana sebelumnya, beberapa partai telah mengatakan mereka akan siap untuk membentuk koalisi dengan Partai Likud untuk mementuk kabinet rezim Zionis, jika Netanyahu mundur sebagai perdana menteri.

Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Zionis Israel

Masih harus dilihat dalam enam minggu ke depan apakah Netanyahu akan tetap berada dalam struktur kekuasaan zionis Israel. Netanyahu saat ini sedang diadili di Israel atas tuduhan penyuapan, penipuan, dan pengkhianatan. Mungkin peradilan Israel akan mempercepat persidangan Netanyahu, dan kemungkinan hukumannya dapat membawa zionis Israel keluar dari kebuntuan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.

Tags