Beginilah Reaksi Beragam Dunia Arab Sikapi Dinamika Afghanistan
https://parstoday.ir/id/news/world-i103186-beginilah_reaksi_beragam_dunia_arab_sikapi_dinamika_afghanistan
Pemerintah, tokoh dan kelompok politik di negara-negara Arab bereaksi berbeda terhadap dnamika Afghanistan.
(last modified 2025-10-07T09:39:18+00:00 )
Aug 18, 2021 16:52 Asia/Jakarta

Pemerintah, tokoh dan kelompok politik di negara-negara Arab bereaksi berbeda terhadap dnamika Afghanistan.

Taliban memasuki Kabul pada Minggu malam 15 Agustus 2021, dan Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani melarikan diri dari Kabul saat pasukan tiba. Dengan kepergian Ashraf Ghani dari Kabul, pemerintahan jatuh ke tangan Taliban.

Berbagai negara sejauh ini bereaksi terhadap perkembangan Afghanistan. Sebagian besar reaksi masih menunggu langkah selanjutnya yang diambil Taliban. Sementara itu, di negara-negara Arab tidak ada posisi tunggal menyikapi perkembangan di Afghanistan.

Secara umum ada tiga kategori reaksi di antara negara-negara Arab. Dalam tanggapan pasif, Arab Saudi dan UEA, tanpa mengambil posisi yang jelas tentang hubungan kekuasaan di Afghanistan telah mengklaim dukungan untuk rakyat Afghanistan dan menekankan perlunya stabilitas di negara itu.

Dewan Menteri (Kabinet) Arab Saudi, yang dipimpin langsung oleh Raja Salman bin Abdul Aziz hari Selasa mengumumkan bahwa Arab Saudi mendukung rakyat Afghanistan dan berharap situasi di Afghanistan akan segera stabil, dan keamanan di negara itu segera pulih.

Reaksi Riyadh dan Abu Dhabi  tampaknya menunjukkan kekhawatiran terhadap sikap Amerika Serikat yang tidak mendukung sekutunya pada saat dibutuhkan. Sebelumnya pada tahun 2011, Arab Saudi menyatakan ketidakpuasan terhadap sikap AS yang tidak mendukung sekutunya seperti Hosni Mubarak di Mesir atau Zine El Abidine Ben Ali di Tunisia saat itu.

 

 

Kategori kedua reaksi dunia Arab terhadap dinamika Afghanistan bisa dilihat dari reaksi Doha. Qatar telah menjadi tuan rumah bagi Taliban dalam beberapa tahun terakhir, dan tuan rumah pembicaraan antara pemerintah Afghanistan dan Taliban pada beberapa kesempatan. Qatar tampaknya menjadi salah satu negara Arab yang memiliki pengaruh atas Taliban dengan menjadi tuan rumah mereka sekaligus masih mencoba menggunakan pengaruh itu untuk gencatan senjata di Afghanistan.

Kementerian Luar Negeri Qatar dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa pertemuan dengan delegasi Taliban menekankan dukungan terhadap warga sipil dan peningkatan upaya untuk mencapai perdamaian di Afghanistan, dan Doha menyerukan gencatan senjata yang komprehensif dan permanen di seluruh Afghanistan. Doha juga menekankan bahwa transfer kekuasaan politik harus dilakukan sesegera mungkin dengan cara yang memberikan solusi politik komprehensif yang mencakup semua pihak di Afghanistan.

Faktanya, sikap Qatar menunjukkan bahwa mereka mencoba memainkan peran dalam pembangunan Afghanistan dan, bersama dengan aktor-aktor trans-regional, menekankan kemampuan Afghanistan untuk melewati krisis dengan kerusakan manusia yang minimal.

Kategori ketiga reaksi di negara-negara Arab terhadap dinamika Afghanistan adalah reaksi negara-negara seperti Yaman dan kelompok perlawanan Yaman yang meminta tentara bayaran belajar dari nasib Ashraf Ghani di Afghanistan. Sambil memberi selamat kepada Taliban dan rakyat Afghanistan atas penarikan pasukan AS, beberapa kelompok perlawanan telah menekankan bahwa penjajah akan terusir. Faktanya, kelompok aktor Arab ini berfokus pada sifat anti-pendudukan dan anti-arogansi dari perkembangan di Afghanistan dan meminta orang-orang Barat mengambil pelajaran dari nasib mereka di Afghanistan.(PH)