Serangan Rusia Meningkat, Pusat-Pusat Militer Ukraina Hancur
(last modified Wed, 02 Mar 2022 13:32:23 GMT )
Mar 02, 2022 20:32 Asia/Jakarta

Pasukan Ukraina berusaha membendung serangan militer Rusia. Pada hari keenam perang, Rusia meningkatkan serangannya ke pusat-pusat militer dan pemerintahan di banyak titik di kota-kota Ukraina. Gubernur Kharkiv mengklaim bahwa 21 orang tewas dan 112 lainnya terluka dalam serangan Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia pada hari keenam operasi militer, Selasa (1/3/2022) mengumumkan bahwa 1.325 pusat dan infrastruktur militer Ukraina telah hancur dan siaran saluran televisi Ukraina terhenti.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa seluruh kota besar negaranya berada dalam kepungan pasukan Rusia.

Militer Rusia meminta warga Ukraina meninggalkan kota Kyiv (Kiev), dan mengumumkan bahwa sepanjang jalan Kyiv ke Vasylkiv terbuka dan aman.


Militer Rusia juga meminta pasukan Ukraina untuk tidak menghalangi warga meninggalkn Kyiv dan menjadikan mereka sebagai tameng manusia.

Menurut Juru bicara Kemenhan Rusia, bersamaan dengan berlanjutnya operasi militer Rusia di Ukraina, pasukan Republik Rakyat Donetsk juga melanjutkan serangan ke posisi pasukan Ukraina di perbatasan.

Pasukan Rusia dan Republik Rakyat Donetsk bergabung di selatan Ukraina, dan menutup akses pasukan Ukraina ke Laut Azov.

Kementerian Pertahanan Rusia hari Rabu (2/3/2022) mengumumkan, kota Kherson di selatan Ukraina berhasil direbut pasukan Rusia.

Menurut Kemenhan Rusia, sejumlah tentara Ukraina menyerahkan diri kepada pasukan Rusia di Kherson, dan mereka berjanji tidak akan terlibat dalam pertempuran lagi.

Pasukan Ukraina di kota Vasylivka dan Tokmak juga menyerahkan diri kepada pasukan Rusia, dan berjanji tidak akan terlibat dalam pertempuran melawan negara itu.

Di sisi lain Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Ukraina mengumumkan, pasukan Rusia sedang berusaha mengepung kota Kiev (Kyiv), ibu kota Ukraina dari arah utara dan barat laut. 

Sementara seorang pejabat pemerintah Amerika Serikat mengatakan sampai saat ini belum ada indikasi Rusia akan mampu menduduki Kiev, karena dihadang pasukan Ukraina. (RA)