Menelisik Penolakan Keanggotaan Ukraina di Uni Eropa
Seorang anggota senior parlemen Jerman mengatakan bahwa penggabungan Ukraina ke Uni Eropa merugikan kepentingan Uni Eropa dan bahwa cara terbaik adalah memberikan Ukraina keanggotaan kehormatan.
"Apa yang dapat diandalkan oleh pihak berwenang Ukraina adalah keanggotaan kehormatan di Uni Eropa. Pengalaman Uni Eropa sebelumnya untuk memperluasnya ke Balkan bukan tanpa kesalahan," kata Michael Roth, Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen Jerman dalam sebuah wawancara.
Mengenai kerumitan proses keanggotaan UE, dia mengatakan, "Untuk bergabung dengan UE, penting bagi negara-negara yang kuat dan stabil secara ekonomi dan memiliki manajemen publik yang efektif untuk memerangi korupsi. Di sisi lain, 50.000 halaman hukum Uni Eropa harus diterjemahkan ke dalam hukum nasional Ukraina. Ini adalah masalah besar dan itu tidak akan terjadi dalam semalam."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa segera setelah invasi Rusia. Ia menekankan bahwa pengesahan keanggotaan Ukraina di UE akan menunjukkan dukungan mereka untuk Kiev.
"Penerimaan keanggotaan Ukraina di Uni Eropa dan NATO adalah tujuan strategis bagi kami," kata mantan Presiden Ukraina Petro Poroshenko.
Baca juga: Minta Bantuan Eropa, Zelensky: Ukraina Jatuh, Eropa Juga !
Namun penolakan di Jerman, negara Uni Eropa yang paling penting dan ekonomi terbesar di Eropa, terkait keanggotaan Ukraina di Uni Eropa telah menghancurkan harapan presiden Ukraina bagi keanggotaan segera negara ini, dan bahkan tidak ada prospek positif dalam hal ini.
Posisi implisit Berlin ini, tentu saja, telah didukung oleh eksekutif tertinggi UE. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan itu adalah proses yang memakan waktu dalam menanggapi permintaan Ukraina untuk keanggotaan di Uni Eropa.
Dia mengatakan, rakyat Ukraina merupakan bagian dari keluarga Eropa, tetapi keanggotaan UE memiliki proses yang harus dilalui. Sementara Parlemen Eropa menyetujui permintaan Ukraina untuk keanggotaan di Uni Eropa pada hari Selasa.
Seorang anggota senior parlemen Jerman mengatakan bahwa penggabungan Ukraina ke Uni Eropa merugikan kepentingan Uni Eropa dan bahwa cara terbaik adalah memberikan Ukraina keanggotaan kehormatan.
Tentu saja, ketika kita berbicara tentang tahapan keanggotaan di Uni Eropa, yang kita maksud adalah proses yang panjang dan sangat kompleks yang membutuhkan pemenuhan banyak syarat dan kondisi yang setidak-tidaknya membutuhkan waktu beberapa tahun untuk mencapainya.
Turki, misalnya, telah dalam proses bergabung dengan Uni Eropa sejak 2005, dan setelah bertahun-tahun mencoba melakukannya karena penolakan dan tidak terpenuhinya beberapa persyaratan Brussel, tidak punya prospek positif dalam hal ini.
Dalam kasus Ukraina juga, mengingat tolok ukur dan standar Uni Eropa dan jarak yang jauh Kiev dari standar ini, terutama dalam memerangi korupsi dan administrasi, permintaan Zelensky agar Ukraina segera bergabung dengan Uni Eropa pada dasarnya tidak mungkin.
Ukraina sekarang menempati peringkat 117 dunia dalam hal korupsi dan merupakan salah satu negara paling korup di Eropa.
Baca juga: Sekarang Barat Mulai Khawatir Dampak Sanksi terhadap Rusia
Situasi ekonomi Ukraina juga telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Semua ini telah membuat sangat tidak mungkin bahwa negara itu akan bergabung dengan Uni Eropa.
Pada saat yang sama, salah satu syarat terpenting yang telah ditetapkan Uni Eropa bagi negara-negara yang ingin menjadi anggota adalah penyelesaian semua sengketa wilayah dan perbatasan dengan negara-negara tetangganya.
Dan yang lebih penting dari semuanya, Jerman sebagai salah satu anggota utama Uni Eropa tidak ingin kehilangan posisi puncaknya dengan keanggotaan Ukraina yang merupakan negara terbesar dari sisi luas wilayah di Eropa dan memiliki jumlah penduduk yang signifikan.
Terlebih lagi, keanggotaan Ukraina akan mengurangi hak suara Jerman di Uni Eropa dan mengurangi pengaruhnya di Eropa.