Apr 23, 2022 17:02 Asia/Jakarta
  • Perdana Menteri Inggris Boris Johnson
    Perdana Menteri Inggris Boris Johnson

Perdana Menteri Inggris menolak ancaman atas posisinya sebagai pemimpin partai dan perdana menteri negara ini, dan mengumumkan bahwa dia tidak akan mengundurkan diri.

Menurut laporan IRIB, beberapa tokoh oposisi, termasuk di Partai Konservatif yang berkuasa, yang tidak mengizinkan pemungutan suara untuk menyelidiki kebohongan dan penipuan Johnson, mengatakan bahwa Boris Johnson akan digulingkan cepat atau lambat dengn proses yang sedang berlangsung.

Sementara itu, beberapa anggota Partai Konservatif yang berkuasa mengatakan mereka tidak memiliki pengganti untuk saat ini.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson

Dalam hal ini, Perdana Menteri Inggris mengatakan bahwa prioritas negara bukanlah urusan Partygate, tetapi masalah ekonomi negara yang disebabkan oleh perang Ukraina.

Johnson sebelumnya mengatakan dia akan mundur dalam pemilihan berikutnya.

Namun, media-media Inggris melaporkan bahwa ini adalah kepala negara pertama di negara itu yang telah melakukan kejahatan dan tidak akan mengundurkan diri.

Para kritikus mengatakan perdana menteri sengaja berbohong dan menipu anggota parlemen dan rakyat. Legislatif tidak boleh menjadi pelanggar hukum dan menyerukan pengunduran diri Johnson.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Inggris pada hari Kamis (21/04/2022) juga memberikan suara pada RUU yang diusulkan oleh partai oposisi utama (Buruh) di mana Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dituduh telah menipu Parlemen dengan melanggar protokol kesehatan dalam peristiwa Partygate.

Johnson dituduh melanggar protokol kesehatan pada puncak pembatasan Corona dengan mengadakan pesta ulang tahun di kantor perdana menteri.

Setidaknya enam denda lagi yang dikenakan karena melanggar pembatasan Corona, yang lebih penting daripada kasus Partygate.

Menurut para ahli, Johnson berada dalam krisis hukum, dan opini publik di Inggris semakin mendesaknya untuk mundur.(sl)

Tags