May 01, 2022 12:52 Asia/Jakarta
  • Presiden Rusia Vladimir Putin
    Presiden Rusia Vladimir Putin

Menanggapi kekhawatiran tentang perang nuklir, Kementerian Luar Negeri Rusia menekankan perlunya mencegah perang ini.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan dimulainya invasi ke Ukraina dalam pidatonya di televisi nasional Rusia pada Kamis (24/02/2022) pagi, menyusul permintaan para pejabat di wilayah Donbas dari Rusia untuk mengirim bantuan militer berdasarkan perjanjian kerja sama.

Rusia telah menjadi sasaran sanksi keras AS dan sekutunya hari-hari ini atas dukungannya untuk orang-orang keturunan Rusia di Ukraina timur dan pengakuannya atas wilayah Donetsk-Luhansk sebagai wilayah merdeka.

Presiden Rusia Vladimir Putin

Rusia berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan negaranya terancam dari tanah Ukraina.

Pada hari ke-67 konflik militer Rusia-Ukraina, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menekankan kemarin (Sabtu, 30/4) bahwa setiap konflik bersenjata antara kekuatan nuklir harus dicegah, demikian dilaporkan YJC.

Lavrov juga meminta Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Amerika Serikat untuk berhenti mempersenjatai Ukraina, dengan mengatakan bahwa negara-negara anggota NATO tidak akan ragu untuk melakukan apa pun demi menghalangi kesepakatan politik antara Moskow dan Kiev.

Pernyataan itu muncul ketika Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan sebelumnya bahwa sekitar 8.000 tentara akan dikirim ke Eropa Timur, bersama dengan puluhan tank, helikopter, dan artileri.

Patut disebutkan bahwa timur Ukraina saat ini menjadi sasaran serangan Rusia dari segala arah dan intens.

Menurut pakar politik dan militer, Rusia bermaksud untuk mengambil kendali penuh atas wilayah Donbas.(sl)

Tags