Larang Impor Emas Rusia, Cara Baru Uni Eropa Menekan Moskow
https://parstoday.ir/id/news/world-i125408-larang_impor_emas_rusia_cara_baru_uni_eropa_menekan_moskow
Negara-negara Barat melanjutkan upayanya untuk menekan Rusia melalui berbagai cara, seperti penerapan paket sanksi baru. Uni Eropa telah mengumumkan akan memasukkan ekspor emas dari Rusia ke dalam rangkaian daftar sanksi baru.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Jul 16, 2022 20:48 Asia/Jakarta
  • Sanksi.
    Sanksi.

Negara-negara Barat melanjutkan upayanya untuk menekan Rusia melalui berbagai cara, seperti penerapan paket sanksi baru. Uni Eropa telah mengumumkan akan memasukkan ekspor emas dari Rusia ke dalam rangkaian daftar sanksi baru.

Sejak awal perang antara Rusia dan Ukraina, negara-negara Barat yang bersekutu dengan Amerika Serikat (AS) mendukung Ukraina dan memberikan beragam bantuan finansial, politik dan militer kepada negara ini.

Negara-negara itu telah menerapkan tekanan berat di sektor politik dan ekonomi Rusia dalam berbagai cara, terutama melalui sanksi, dan memberikan dukungan militer dan persenjataan serta alokasi dana bantuan yang besar kepada Ukraina. Mereka menetapkan agenda mereka sendiri.

Uni Eropa sejauh ini telah menyetujui enam paket sanksi terhadap Rusia, dan yang terbaru adalah penghentian impor minyak dari Rusia sebesar 90% pada akhir tahun 2022 oleh negara-negara anggota uni tersebut.

Uni Eropa kini telah mengumumkan sanksi terhadap emas Rusia. Namun sebenarnya, sanksi-sanksi ini telah merugikan negara-negara anggota uni ini. Pasalnya, sanksi terhadap Rusia telah memperburuk krisis ekonomi, meningkatkan kekurangan bahan bakar dan menyebabkan inflasi di negara-negara Eropa. Penurunan ekspor gas Rusia ke Eropa juga membuat para pejabat Eropa khawatir dalam menyediakan bahan bakar, terutama untuk musim dingin depan.

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban menilai sanksi terhadap Rusia sebagai tindakan yang salah. Dia meminta Uni Eropa untuk membatalkan sanksi terhadap Moskow. Menurutnya, Uni Eropa telah "menembak dirinya sendiri di paru-paru" dengan penerapan sanksi ekonomi terhadap Rusia, dan jika tidak dibatalkan, sanksi ini berisiko menghancurkan ekonomi Eropa

"Awalnya, saya pikir kami hanya menembak kaki kami sendiri, tetapi sekarang jelas bahwa ekonomi Eropa telah menembak dirinya sendiri di paru-paru, dan ini (Uni Eropa) terengah-engah," ujarnya  

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban

Orban menambahkan, Ukraina membutuhkan bantuan, tetapi para pemimpin Eropa harus mempertimbangkan kembali strategi mereka, karena sanksi telah menyebabkan kerusakan luas pada ekonomi Eropa tanpa melemahkan Rusia.

Dia menjelaskan, Uni Eropa telah memberlakukan beberapa paket sanksi berat terhadap Rusia sejak awal perang di Ukraina. Sanksi ini berdampak signifikan terhadap negara-negara Eropa, termasuk di sektor energi. Bahkan, sanksi Eropa terhadap Rusia seperti 'tembakan Uni Eropa terhadap dirinya sendiri.

Kegagalan kebijakan sanksi Eropa terhadap Rusia kini semakin nyata. Negara-negara Eropa sendiri saat ini berada dalam situasi ekonomi yang sulit disebabkan oleh kebijakan sanksi tesebut. Beda dengan kondisi Rusia, pendapatan negara ini justru meningkat meski ada sanksi dan tekanan dari AS dan sekutunya.

Badan Energi Internasional (IEA) mengumumkan dalam laporan terbarunya bahwa ekspor minyak Rusia pada Juni mencapai lebih dari $20 miliar meskipun pengiriman lebih sedikit ke luar negeri, namun harga energi sedang naik.

Meskipun sanksi terhadap Rusia membuat Uni Eropa babak belur, namun dalam langkah terbaru, Eropa akan menyetujui paket sanksi lain terhadap Moskow dan kali ini memasukkan emas dalam daftarnya. Rusia menghasilkan 8,5% emas dunia dan merupakan produsen emas terbesar ketiga di dunia setelah Cina dan Australia, sehingga ekspor emas Rusia pada 2021 diperkirakan mencapai 15 miliar dolar.

Sebelumnya, AS, Jepang dan Kanada melarang impor emas Rusia, dan para pejabat Eropa sekarang mencoba untuk bergabung dengan mereka dengan menjatuhkan sanksi tersebut. Pejabat Eropa menyatakan bahwa tujuan larangan ini adalah untuk menutup "tempat perlindungan " yang digunakan beberapa orang untuk menghindari sanksi sebelumnya terhadap Moskow.

Wakil Presiden Komisi Uni Eropa Maros Sefcovic mengklaim bahwa Uni Eropa ingin membantu mengakhiri perang di Ukraina sesegera mungkin dengan mengintensifkan sanksi terhadap Rusia.

Isu sanksi emas Rusia pertama kali diangkat oleh Presiden AS Joe Biden sebagai cara untuk lebih menekan Moskow, tetapi terlepas dari sambutan beberapa negara Eropa, untuk menyetujuinya, semua negara anggota Uni Eropa harus menyetujui rencana ini.

Kanselir Jerman Olav Schultz mengatakan, usulan AS ke Uni Eropa untuk melarang impor emas dari Rusia harus didiskusikan di dalam organisasi ini. Dalam beberapa hari mendatang, embargo emas Rusia akan ditinjau oleh Komisi Eropa.

Dalam situasi saat ini, sanksi terhadap emas Rusia lebih merupakan tindakan simbolis karena sanksi negara-negara Barat sebelumnya praktis telah menutup pasar Eropa dan AS untuk emas Rusia. Selain itu, kemungkinan besar, seperti yang terjadi dalam kasus sanksi minyak dan gas Rusia, embargo emas Rusia akan memiliki efek sebaliknya terhadap mereka yang menerapkannya. (RA)