Potensi Konflik Langsung Rusia vs NATO Semakin Tinggi
Wakil Tetap Rusia untuk PBB memperingatkan peningkatan potensi konflik langsung antara Rusia dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Ukraina.
Moskow telah berulang kali mengutuk pengiriman senjata Barat ke Ukraina. Pada bulan April, Kementerian Luar Negeri Rusia mengirim memo ke semua negara NATO supaya tidak mengirim senjata ke Kyiv. Menlu Rusia, Sergey Lavrov mengingatkan bahwa setiap pengiriman paket senjata untuk tentara Ukraina akan menjadi sasaran hukum bagi militer Rusia.
Vasily Nebenzia, Wakil Tetap Rusia untuk PBB dalam pertemuan Dewan Keamanan untuk membahas masalah pasokan senjata ke Ukraina hari Kamis (8/9/2022) mengatakan, "Konfrontasi tidak langsung saat ini antara NATO dan Rusia di Ukraina secara realistis merupakan bahaya,".
"Masalah ini meningkatkan konflik langsung di antara mereka, meskipun ada klaim bahwa otoritas Brussel melakukan segalanya untuk menghindari skenario seperti itu," ujar diplomat senior Rusia ini.
"Ukraina saat ini dipenuhi dengan instruktur militer Barat yang sebenarnya mengarahkan tindakan tentara Ukraina," tegasnya.
Menurut Nebenzia, pihak berwenang Kyiv tidak melakukan operasi militer apa pun tanpa berkonsultasi dengan negara asing, contoh yang jelas di wilayah Kherson dan Zaporizhia.
"Melanjutkan pasokan senjata Barat ke Ukraina tidak akan mengubah keseimbangan kekuatan dan proses operasi khusus Rusia untuk melindungi Donbass," jelas Nebenzia.(PH)