Judul Berita Media Dunia; Refleksi Pemakaman Bersejarah para Syuhada Agresi Israel
-
Prosesi pemakaman syuhada agresi Israel
Pars Today – Partisipasi luas ribuan warga Iran di prosesi pemakaman 60 syuhada perang yang dipaksakan Israel dan Amerika, termasuk para komandan militer dan ilmuwan nuklir memaksa media-media besar dunia merespons dan mengakui.
Menurut Pars Today, nama Iran dan rakyatnya kembali menjadi judul berita di banyak kantor berita dunia. Rakyat Iran kembali hadir di lapangan untuk menunjukkan bahwa mereka bukan saja melawan agresor selamanya, bahkan mereka akan senantiasa menghargai dan menghormati darah syuhada, para komandan besar serta ilmuwan besar nuklinya.
Televisi TRT Turki dalam laporan terperincinya menyebut prosesi pemakaman ini sebagai acara bersejarah, dan melaporkan perincian acara tersebut mulai dari waktu dan tempat serta dimulainya acara ini hingga kehadiran tokoh terkemuka termasuk Presiden Iran, Massoud Pezeshkian.
France 24 juga menyoroti kehadiran besar "ribuan" warga Iran dalam pemakaman para syuhada agresi rezim Zionis terhadap Iran, seraya menambahkan bahwa komandan senior seperti Jenderal Salami, Jenderal Hajizadeh, dan Jenderal Bagheri dimakamkan dalam upacara ini.
CNN adalah salah satu media lain yang mencerminkan kehadiran signifikan warga Iran dalam memberikan penghormatan terakhir kepada para syuhada.
Associated Press juga menyoroti kehadiran "ribuan" warga Iran dalam acara ini. Media Rusia juga meliput upacara ini dan liputannya di media lain.
Acara ini juga menjadi tajuk utama banyak media Arab.
Saluran TV Al Jazeera meliput sebagian acara tersebut secara langsung. Al Arabiya juga merupakan salah satu media lain yang meliput prosesi pemakaman para syuhada agresi Israel terhadap Iran.
Dalam agresinya terhadap tanah Iran, rezim Zionis telah menggugurkan sejumlah komandan terkemuka dan ilmuwan nuklir penting negara tersebut, termasuk Jenderal Salami, Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Rezim Israel berusaha membuka jalan bagi kemenangannya atas negara ini dengan membunuh para elit ilmiah dan militer Iran, tetapi tidak hanya gagal mencapai tujuannya; tetapi, menurut para ahli, rezim tersebut juga menerima pukulan yang lebih fatal dari Iran.
Rudal Iran kini telah menghancurkan banyak bagian wilayah pendudukan, termasuk Tel Aviv dan Haifa, dan memaksa ribuan pemukim Zionis untuk beremigrasi.
Setelah 12 hari, rezim Israel akhirnya dipaksa untuk menyatakan gencatan senjata, tetapi serangannya telah memperkuat persatuan Iran dan meningkatkan tekad negara tersebut untuk mempertahankan wilayahnya. (MF)