Moskow: Penggunaan Rudal yang Dipasok AS ke Ukraina, Garis Merah Rusia
Maria Zakharova, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut rudal jarak jauh yang dikirim oleh AS ke Ukraina sebagai garis merah Rusia. Menurutnya, Jika rudal ini digunakan oleh Kiev, Rusia berhak untuk mempertahankan wilayahnya.
Rusia memulai operasi militer di Ukraina pada 24 Februari menyusul tindakan provokatif NATO di perbatasan negara itu.
Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, bukan hanya tidak melakukan apa pun untuk mengurangi ketegangan dan menghentikan konflik di Ukraina, tetapi dengan mengirimkan peralatan dan senjata serta menekan Rusia, mereka semakin menyulut perang ini.
Menurut laporan IRNA, Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Kamis (15/09/2022) mengumumkan bahwa jika Amerika Serikat memutuskan untuk mengirimkan rudal jarak jauh ke Kiev, itu akan melanggar garis merah negara ini dan berubah menjadi salah satu dari dua pihak yang langsung berkonflik.
Maria Zakharova, Jubir Kementerian Luar Negeri Rusia dalam konferensi pers mengatakan bahwa jika AS mengirimkan rudal semacam itu ke Ukraina dan menggunakannya, Rusia berhak untuk mempertahankan wilayahnya.
Washington rupanya telah memberi Ukraina rudal GMLRS canggih yang digunakan dalam sistem HIMARS, yang mampu mencapai target hingga 80 kilometer jauhnya.
Para pejabat AS mengatakan Ukraina telah berjanji untuk tidak menggunakan rudal AS untuk menyerang Rusia. Klaim Amerika ini dikemukakan saat Ukraina melancarkan serangan rudal ke pangkalan udara Rusia di Saki pada 9 Agustus.(sl)