Lagarde: Prospek Eropa Suram
Gubernur Bank Sentral Eropa, Christine Lagarde mengatakan, dampak ekonomi perang Ukraina terhadap Zona Eropa masih terus berlanjut dan tingkat inflasi sangat tinggi.
Krisis energi sejak meletusnya perang di Ukraina telah mendorong kenaikan luar biasa berbagai produk dan barang serta merusak hubungan antara Kremlin dan Eropa. Hal ini juga memicu penurunan nilai Euro terhadap dolar Amerika yang belum pernah terjadi selama 20 tahun lalu. Ketegangan dalam pasokan energi menjelang musim dingin mengancam akan memberi lebih banyak tekanan pada ekonomi Zona Euro.
Menurut laporan Televisi IPTN, Christine Lagarde mengatakan, perang Ukraina membayangi Eropa. Dampak ekonomi kondisi ini terus berlanjut di Zona Euro sejak pertemuan terakhir kami pada bulan Juni, dan prospek sangat suram. Tingkat inflasi tetap sangat tinggi dan ada potensi tetap berlangsung lebih lama dari yang kami harapkan.
“Dalam sidang kami di awal bulan ini, Dewan Gubernur Bank Sentral Eropa mengambil langkah besar untuk memindahkan suku bunga kebijakan dari tingkat yang dominan dan sangat akomodatif ke tingkat yang memastikan pengembalian inflasi tepat waktu ke tujuan jangka menengah dua persen kami, ujar Gubernur Bank Sentral Eropa.
Lagarde menambahkan, “Kami memperkirakan aktivitas ekonomi yang berkelanjutan akan menurun secara signifikan di kuartal mendatang.”
Analis dari perusahaan jasa keuangan dan perbankan Goldman Sachs baru-baru ini memperkirakan bahwa dalam tiga bulan ke depan nilai euro akan mencapai 97 sen terhadap dolar AS. (MF)