Dinamika Asia Tenggara, 19 November 2022
Dinamika di negara-negara Asia Tenggara pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting seperti, Presiden Indonesia Resmi Buka Forum KTT G20.
Selain itu, masih ada isu lain seperti, Pemilu Malaysia 2022: Persaingan Ketat, Yang Akan Menang Sulit Diprediksi, Thailand Tuan Rumah KTT APEC, Wapres AS dan presiden Filipina akan diskusikan isu Taiwan
Presiden Indonesia Resmi Buka Forum KTT G20
Presiden RI Joko Widodo secara resmi membuka Forum KTT G20 di The Apurva Kempinski Bali, Nusa Dua, Bali, Selasa.
“Para pemimpin. Selamat pagi, hari ini saya nyatakan KTT G20 dibuka,” kata Presiden Joko Widodo mengawali pembukaan KTT G20, di Bali, Selasa.
Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan selamat datang kepada para pemimpin negara-negara G20 dan para delegasi yang hadir di lokasi pertemuan, yang kehadirannya sebelumnya telah disambut langsung satu per satu oleh Presiden Joko Widodo.
Presiden kemudian langsung menjelaskan sejumlah persoalan yang saat ini menjadi masalah dunia, dan perlu menjadi perhatian dalam KTT G20, salah satunya soal pupuk.
Kepala Negara menekankan agar persoalan pupuk tidak disepelekan, karena jika tidak segera diambil langkah konkret, agar persediaan tercukupi dan harga terjangkau, maka tahun 2023 akan menjadi tahun yang begitu suram.
Krisis dapat semakin memburuk menjadi krisis pasokan pangan, karena kelangkaan dan mahalnya harga pupuk dapat meningkatkan harga pangan di berbagai belahan dunia.
“Bagi 48 negara berkembang dengan tingkat kerawanan tertinggi, akan menjadi kondisi yang sangat serius,” terang Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa mata seluruh dunia tertuju pada Forum G20, sehingga KTT G20 harus berhasil dilaksanakan dan tidak boleh mengalami kegagalan.
“Namun keberhasilan hanya dapat tercapai apabila kita semua tanpa terkecuali berkomitmen bekerja keras menyisihkan perbedaan-perbedaan untuk menghadirkan sesuatu yang konkret yang bermanfaat bagi dunia,” jelasnya.
Presiden RI Joko Widodo berharap G20 dapat menjadi katalis pemulihan ekonomi yang inklusif di tengah global sedang menghadapi situasi sulit seperti saat sekarang ini.
“Indonesia berharap G20 dapat terus menjadi katalis pemulihan ekonomi yang inklusif,” katanya saat membuka Forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa.
Presiden mengatakan di tengah situasi sangat sulit G20 terus bekerja agar menghasilkan capaian yang konkrit demi pemulihan global melalui berbagai upaya.
Upaya itu di antaranya dengan menyiapkan dana dalam menghadapi pandemi mendatang melalui pandemic fund dan membantu ruang fiskal negara berpendapatan rendah melalui resilience and sustainability trust.
G20 juga mendorong percepatan pencapaian program tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs).
Tak hanya itu, G20 pun berusaha menghasilkan ratusan kerja sama konkrit serta mendukung pemulihan ekonomi dunia yang lebih maju dan berkelanjutan melalui Bali Compact mengenai transisi energi.
“Kita tidak hanya bicara, tapi melakukan langkah-langkah nyata,” tegas Presiden.
Presiden menambahkan G20 harus turut memperlihatkan kepada dunia bahwa anggota yang merupakan kelompok dari 20 ekonomi terbesar dunia ini dapat bersikap bijak dan memikul tanggung jawab sekaligus menunjukkan jiwa kepemimpinan.
“Mari kita bekerja dan mari kita bekerja sama untuk dunia. Recover together, recover stronger,” katanya.
Pemilu Malaysia 2022: Persaingan Ketat, Yang Akan Menang Sulit Diprediksi
Para ahli memperkirakan pemilihan umum Malaysia pada Sabtu (19/11) akan berlangsung ketat. Siapa yang akan menang juga tidak bisa diprediksi.
Koalisi Barisan Nasional yang sempat berkuasa memiliki kesempatan kembali ke tampuk kekuasaan. Penguasa Malaysia selama beberapa dekade itu kalah secara menyakitkan dari koalisi Pakatan Harapan pada pemilu 2018 lalu.
Sayangnya kemenangan bersejarah Pakatan Harapan yang dimotori politikus Anwar Ibrahim tidak awet. Pertikaian hingga berujung dugaan pengkhianatan membuat pemerintahan Pakatan Harapan runtuh.
Ketua Pakatan Harapan sekaligus Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memutuskan untuk mengundurkan diri setelah 22 bulan menjabat. Sejak itu, Malaysia mengalami dua kali lagi pergantian Perdana Menteri.
Krisis politik Malaysia sampai sekarang tidak usai. Pada ujungnya, otoritas Malaysia sepakat mempercepat pemilu yang tadinya 2023 jadi akhir 2022.
Harapan digelarnya pemilu dini ini pun membumbung tinggi. Bukan hanya untuk menyelesaikan krisis politik, pemerintahan baru diperlukan demi mengadang ancaman resesi pada 2023.
Sebanyak 945 kandidat mencalonkan diri untuk 222 kursi parlemen yang tersedia. Tentunya setiap partai dan koalisi menginginkan kemenangan.
Ketua koalisi Pakatan Harapan Anwar Ibrahim menginginkan kemenangan pada pemilu 2022 dapat membentuk pemerintahan lebih stabil dibanding 2018 lalu.
Dengan kepercayaan diri tinggi, Anwar mantap kembali maju dalam bursa pemilihan PM. Ini adalah upaya kesekian Anwar merebut kursi orang nomor satu setelah lebih dari dua dekade gagal mendapat kemenangan.
Upaya Anwar akan mendapat perlawanan dari beberapa calon kuat lain seperti petahana Ismail Sabri Yakoob, pejabat PM terlama Mahathir Mohamad, hingga eks PM Muhyiddin Yasin.
Harus Dapat 112 Kursi
Keyakinan Anwar dan penantangnya utamanya Koalisi Barisan Nasional hingga calon-calon lain tentu tidak mudah. Untuk membentuk pemerintahan Malaysia dibutuhkan 112 kursi.
Pakatan Harapan menjadi koalisi oposisi terbesar dengan jumlah kandidat terbanyak yaitu 2016 kandidat. Sedangkan Barisan Nasional akan menerjunkan 178 kandidat dalam pemilu tahun ini. Koalisi lainnya yang patut diperhitungkan adalah koalisi Perikatan Nasional dengan 149 kandidat.
Namun sampai saat ini, hasil pemilu masih sulit diprediksi. Jajak pendapat terakhir memperlihatkan mayoritas dari 21 juta pemegang suara di Malaysia bimbang menentukan pilihan pada Sabtu mendatang.
“Ini akan menghasilkan perdagangan kuda politik, brinkmanship dan tawar-menawar yang kompleks di antara koalisi, termasuk siapa yang menjadi Perdana Menteri Malaysia berikutnya,” ucap kata peneliti senior ISEAS-Yusof Ishak Institute Norshahril Saat seperti dikutip dari CNBC.
Thailand Tuan Rumah KTT APEC
Konferensi tingkat tinggi (KTT) tahunan para pemimpin Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) dimulai pada Jumat di Bangkok dengan fokus pada penanganan harga pangan dan energi yang melonjak akibat perang Rusia-Ukraina.
Para pemimpin APEC juga membahas upaya untuk mewujudkan pertumbuhan kawasan Asia-Pasifik yang inklusif dan berkelanjutan.
Peluncuran rudal balistik antarbenua oleh Korea Utara, yang jatuh di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang pada Jumat pagi, kemungkinan juga akan menarik perhatian pada KTT APEC --forum yang mempunyai 21 anggota-- yang akan berlangsung selama dua hari.
Para pemimpin APEC diharapkan dapat mengatasi masalah perubahan iklim, serta memfasilitasi perdagangan dan investasi yang bebas, adil, dan berkelanjutan.
Sementara itu, masih belum jelas apakah para pemimpin APEC dapat mengeluarkan sebuah deklarasi bersama pasca-KTT, mengingat adanya keretakan dalam forum terkait agresi Rusia ke Ukraina.
Negara-negara Barat mengecam Rusia, tetapi beberapa negara anggota, seperti Cina, memilih untuk tidak memberikan sanksi kepada Moskow.
Namun, di luar persoalan itu, para pemimpin APEC diharapkan menyepakati isu-isu seperti mempromosikan perdagangan dan investasi yang bebas dan adil.
Mereka juga diharapkan menemukan titik temu tentang pentingnya transisi ke energi bersih sambil pada saat yang bersamaan memastikan keamanan energi.
Sehari sebelum pembukaan KTT APEC, para menteri dari 21 anggotanya menyambut baik Tujuan Bangkok, yakni dokumen hasil berisi strategi pertumbuhan kawasan pascapandemi COVID-19 yang diprakarsai oleh pemerintah Thailand yang berisi upaya untuk mengatasi masalah lingkungan dan iklim.
Para menteri APEC pun berjanji untuk mendesak para pemimpin APEC untuk mendukung tujuan tersebut pada pertemuan tingkat tinggi.
Para pemimpin APEC juga dijadwalkan untuk melakukan pembicaraan dengan Dewan Penasihat Bisnis APEC (ABAC) pada Jumat.
ABAC tersebut adalah satu-satunya dewan penasehat resmi dari kalangan sektor swasta yang berfungsi untuk konsultasi para pemimpin APEC yang anggotanya berasal dari 21 entitas ekonomi yang berpartisipasi dalam APEC.
Para anggota ABAC dari Jepang telah menyerahkan kepada Perdana Menteri Fumio Kishida proposal yang harus diserahkan kepada para pemimpin Asia-Pasifik sebelum keberangkatan Kishida ke Asia Tenggara.
Proposal itu berisi desakan untuk merumuskan rencana transisi energi yang ambisius dan praktis menuju ekonomi rendah karbon berdasarkan kebutuhan pertumbuhan ekonomi, ketahanan energi dan dekarbonisasi di antara anggota forum.
APEC adalah kelompok regional yang mewakili sekitar setengah dari perdagangan global dan 60 persen ekonomi dunia,
APEC memiliki 21 anggota, yaitu Australia, Brunei, Kanada, Chile, Cina, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini, Peru, Filipina, Rusia , Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.
Wapres AS dan presiden Filipina akan diskusikan isu Taiwan
Ketegangan atas Taiwan diperkirakan akan menjadi isu dalam agenda pertemuan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris dengan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pekan depan, kata duta besar Manila untuk Washington pada Kamis.
"Saya yakin mereka akan menyinggung situasi di Taiwan," kata Duta Besar Jose Manuel Romualdez kepada Reuters via telepon, seraya menambahkan bahwa Filipina ingin memainkan peran dalam hidup berdampingan secara damai antara AS dan China.
Harris kemungkinan akan memberi Marcos "pengarahan yang cukup baik" tentang pertemuan selama tiga jam antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT kelompok negara-negara G20 pekan ini di Indonesia, kata Romualdez.
Beijing telah lama mengatakan akan mengendalikan Taiwan, yang dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari China, dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk melakukannya.
Dalam beberapa tahun terakhir, China sering menuduh AS mendorong kemerdekaan Taiwan.
"Yang terjadi di Taiwan, itu akan memengaruhi wilayah ASEAN secara keseluruhan. Jika ada konflik yang terjadi di Taiwan, tidak ada yang selamat," kata Romualdez.
"Filipina adalah bagian dari keseluruhan wilayah ini."
Kunjungan Harris menandai kunjungan keduanya ke Asia dalam tiga bulan dan yang pertama ke Filipina.
Dalam rangkaian tersebut, dia akan berkunjung ke Kepulauan Palawan di tepi Laut China Selatan, dalam sebuah langkah yang dapat ditafsirkan oleh Beijing sebagai teguran.
Beijing menganggap miliknya beberapa wilayah di perairan Palawan dan sebagian besar Laut China Selatan, mengutip peta sejarah mereka sendiri.
Namun, putusan arbitrase internasional pada 2016 menyebutkan bahwa klaim China tidak memiliki dasar hukum. Putusan itu merupakan kemenangan yang belum ditegakkan bagi Manila.
Harris merupakan pejabat tinggi AS yang mengunjungi negara Asia Tenggara itu sejak pemilihan Marcos, putra mendiang orang kuat yang dibantu Washington melarikan diri ke pengasingan di Hawaii selama pemberontakan "kekuatan rakyat" pada 1986.
Pada Agustus, Menteri Luar Negeri Antony Blinken bertemu dengan Marcos untuk menegaskan komitmen AS terhadap pertahanan Filipina, yang merupakan sekutu lamanya dalam pakta pertahanan.
"Semua kunjungan ini jelas merupakan indikasi betapa seriusnya mereka melihat hubungan kita dengan AS sebagai sesuatu yang lebih penting dari sebelumnya karena situasi yang terjadi di belahan dunia ini," kata Romualdez.