Pejabat Rusia: Tuduhan Pengiriman Senjata dari Iran ke Rusia Tidak Berdasar
Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB membantah tudingan pasokan senjata dari Iran, dengan menekankan bahwa kompleks industri dan militer Rusia bisa memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan pihak lain.
Selama beberapa pekan terakhir, pejabat Amerika dan Eropa mengklaim bahwa Iran telah mengirim drone ke Rusia untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina.
Otoritas Republik Islam Iran telah berulang kali membantah klaim ini, tetapi pihak Barat masih bersikeras dengan klaim tersebut.
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasilly Nebenzia dalam statemen hari Jumat waktu setempat di pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang Ukraina mengatakan, "Kami tidak terpengaruh oleh kata-kata pihak Barat."
"Mereka mencoba mengalihkan perhatian dengan tuduhan tak berdasar tentang transfer senjata dari Iran ke Rusia. Kami telah berulang kali menolak tuduhan ini," ujar Nebenzia.
Di bagian lain pidatonya, Nebenzia memperingatkan bahwa otoritas Ukraina berniat menghancurkan Donetsk menggunakan senjata Barat.
"Mereka ingin menghancurkan kota Donetsk dalam arti sebenarnya," papar Wakil Tetap Rusia di PBB
Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby Jumat malam mengkonfirmasibahwa Washington mengirimkan paket bantuan militer senilai $275 juta ke Ukraina.
Sejak awal perang di Ukraina, Amerika Serikat telah memberikan sekitar 19,1 miliar dolar bantuan militer dan keamanan ke Kyiv.
Parlemen Bulgaria juga menyetujui pengiriman bantuan militer negara itu ke Ukraina.(PH)