Taliban Bredel Beberapa Media Afghanistan
Pemerintah Taliban membatalkan izin beberapa media nasional Afghanistan yang telah beroperasi selama ini.
Setelah Taliban berkuasa di Afghanistan pada 15 Agustus 2021, sejumlah besar jurnalis meninggalkan negara itu dan banyak media cetak, video, dan audio ditutup.
Selain itu, tingkat kekerasan terhadap jurnalis oleh pasukan Taliban juga meningkat secara mengkhawatirkan, dan sejumlah besar jurnalis yang aktif di media Afghanistan telah ditangkap, disiksa, atau diancam.
Taliban juga memberlakukan pembatasan peliputan jurnalis perempuan di televisi Afghanistan.
Menurut Kantor Berita Presiden Afghanistan, Abdul Haq Hammad, Juru Bicara Kementerian Informasi dan Kebudayaan pemerintah Taliban Afghanistan hari Rabu (4/1/2023) mengatakan, "Pemilik media tidak diadili secara in absentia, tapi pengadilan memutuskan untuk mencabut izin media mereka,".
"Setelah menerima pengaduan terkait aktivitas beberapa media yang bertentangan dengan kepentingan nasional Afghanistan, para pejabat media dipanggil Komisi Pelanggaran Media untuk menyampaikan protesnya," ujar Hammad.
Abdul Haq Hammad menegaskan bahwa pengadilan Afghanistan akan mengeluarkan putusan terhadap media yang menentang pemerintah Taliban.(PH)