Amerika Tinjauan dari Dalam, 14 Januari 2023
(last modified Sat, 14 Jan 2023 11:44:18 GMT )
Jan 14, 2023 18:44 Asia/Jakarta
  • Presiden AS Joe Biden
    Presiden AS Joe Biden

Perkembangan di Amerika Serikat selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya; Gedung Putih: Biden akan Lindungi Para Pembunuh Jenderal Soleimani.

Selain itu, masih ada isu lainnya seperti; Trump akan Diadili atas Kematian Seorang Polisi AS, Profesor AS: Klaim Kebebasan Berpendapat Prancis Kontradiktif, Harga BBM di Amerika Serikat Melonjak, Kissinger: Posisi Netral Ukraina, Solusi Perang !, Pejabat Militer AS: Amerika Harus Pilih Persenjatai Sendiri atau Ukraina.

Gedung Putih: Biden akan Lindungi Para Pembunuh Jenderal Soleimani

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, menegaskan bahwa pemerintah Presiden Joe Biden akan melindungi keselamatan para pembunuh Jenderal Qassem Soleimani.

Syahid Qassem Soleimani

Dikutip Newsweek, Jumat (6/1/2023), di tengah upaya Iran, untuk menuntut keadilan atas para pelaku pembunuhan Letjen Syahid Qassem Soleimani, seorang pejabat Gedung Putih menegaskan bahwa Washington berkomitmen menjaga keselamatan para pembunuh Syahid Soleimani.

Menurut keterangan Newsweek, mantan Presiden AS Donald Trump, dan sedikitnya dua pejabat senior pemerintahannya merupakan target pembalasan Iran.

Akan tetapi Juru bicara Departemen Luar Negeri itu menegaskan bahwa pemerintah AS di bawah Presiden Joe Biden tidak akan membiarkan plot Iran ini membuahkan hasil.

Ia menyebut tiga nama yang menjadi target pembalasan Iran atas teror Jenderal Soleimani, mantan Presiden AS, Donald Trump, mantan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, dan mantan Komandan Pusat Komando Militer AS di Timur Tengah CENTCOM, Jenderal Kenneth McKenzie.

Pejabat Deplu AS itu menandaskan, "Biar saya perjelas, AS akan melindungi dan membela seluruh warganya, termasuk para pejabat pemerintah terdahulu, dan yang sekarang."

Trump akan Diadili atas Kematian Seorang Polisi AS

Mantan presiden Amerika Serikat, Donlad Trump akan diadili atas gugatas kasus tewasnya seorang polisi dalam kerusuhan 6 Januari 2021.

Pada 6 Januari 2021, para pendukung Donald Trump menyerbu gedung Kongres AS dengan tujuan mencegah pengukuhan hasil pemilihan umum presiden 2020. Kerusuhan ini menyebabkan setidaknya 5 orang tewas dalam bentrokan dengan pasukan polisi Amerika.

Donald Trump

Mantan Presiden AS Donald Trump percaya bahwa Joe Biden, saingannya dari Partai Demokrat, dinyatakan sebagai pemenang pemilu presiden 2020 melalui penipuan.

Pengadilan Amerika Serikat hari Jumat (6/1/2023) mengumumkan bahwa Donald Trump, mantan presiden negara ini, dan dua orang lainnya yang ikut serta dalam kerusuhan dan penyerangan gedung Kongres AS dua tahun lalu, telah dituntut atas kematian seorang polisi yang bertugas di Kongres AS.

Petugas polisi yang bertugas di Kongres AS bernama Brian Sicknick tewas dalam kerusuhan 6 Januari 2021. Tunangannya, Sandra Garza mengajukan gugatan ke pengadilan terhadap Trump dengan alasan mantan presiden AS memainkan peran kunci dalam kematian tunangannya dan menuntut ganti rugi senilai $10 juta dari Trump dan dua orang lainnya.

Trump berulang kali menuding partai Demokrat melakukan kecurangan besar dalam pemilu presiden 2020.

Profesor AS: Klaim Kebebasan Berpendapat Prancis Kontradiktif

Pemerintah dan Kementerian Luar Negeri Prancis kembali menunjukkan dukungan atas aksi kurang ajar majalah Charlie Hebdo, yang menghina Revolusi Islam dan Republik Islam Iran, dengan menyebutnya sebagai bentuk kebebasan berpendapat.

Profesor hukum internasional di Universitas Princeton, Amerika Serikat, Richard Falk, Sabtu (7/1/2023) dalam wawancara dengan surat kabar Jamejam, menjelaskan konsep kebebasan berpendapat, dan kontradiksi dalam kata dan tindakan negara-negara Barat terkait konsep ini

Ditanya soal aksi penghinaan majalah Prancis, Charlie Hebdo terhadap Revolusi Islam Iran, Richard Falk mengatakan, "Tidak diragukan penghinaan atas agama, mazhab dan nilai-nilai yang dianut orang lain di Prancis, merupakan buah dari perilaku tidak bertanggung jawab dan biadab di negara itu, di sisi lain merupakan akibat penyebaran Islamfobia oleh beberapa pejabat Prancis dan negara Barat lain."

Ia menambahkan, "Prancis dan negara Barat lain menghina simbol-simbol Islam, kemudian mengklaim bahwa aksi semacam ini tidak menyerang Islam secara langsung. Ini adalah kontradiksi dalam sikap, dan klaim negara-negara semacam Prancis."

Menurut Richard Falk, dalam persidangan kasus penghinaan majalah Charlie Hebdo, pengadilan Prancis terang-terangan mengklaim tindakan yang dilakukan majalah itu tidak secara langsung menghina agama Islam.

"Terjadi kekerasan sistematik dan Islamfobia terorganisir di negara-negara Barat termasuk di Prancis, dan ini diperkuat oleh institusi negara, di sisi lain langkah Ayatullah Khamenei menyurati para pemuda Eropa, telah menggagalkan upaya menjungkirbalikkan gambaran tentang Islam dan Iran," pungkasnya.

Harga BBM di Amerika Serikat Melonjak

Menyusul penurunan produksi dan peningkatan permintaan, harga berbagai bahan bakar minyak, terutama bensin, kembali mengalami kenaikan signifikan di Amerika Serikat.

Newsweek Minggu (8/1/2023) pagi melaporkan, harga rata-rata satu galon bensin (sekitar empat liter) naik 13 persen dibandingkan pekan lalu dan mencapai tiga dolar 29 sen.

Musim dingin yang parah di sebagian besar negara bagian Amerika Serikat, yang disertai dengan penutupan beberapa kilang menjadi alasan terpenting dari tren kenaikan harga bahan bakar di negara ini.

Di sisi lain, jumlah persediaan tangki bensin Amerika yang strategis juga menurun.

Selama sepekan terakhir, permintaan bensin naik dari 8,7 juta barel per hari menjadi 9,3 juta barel.

Setiap galon bensin dijual di New York seharga tiga dolar 47 sen, di Pennsylvania seharga tiga dolar 39 sen, dan di Carolina seharga tiga dolar 14 sen.

Kissinger: Posisi Netral Ukraina, Solusi Perang !

Mantan menteri luar negeri dan penasihat keamanan nasional AS menilai sikap netral Ukraina sebagai cara untuk mengakhiri konflik negara ini dengan Rusia.

Kissinger

Rusia memulai operasi militer di Ukraina pada 24 Februari menyusul tindakan provokatif NATO di perbatasan negara itu.

Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat bukan hanya tidak mengambil tindakan apa pun untuk mengurangi ketegangan dan menghentikan konflik di Ukraina, tapi justru mengirimkan peralatan dan senjata ke Kyiv, serta menjatuhkan sanksi terhadap Rusia yang semakin memicu konflik di Ukraina.

FNA hari Senin (9/1/2023) melaporkan, Henry Kissinger, mantan menteri luar negeri dan penasihat keamanan nasional AS dalam buku barunya berjudul "Kepemimpinan: Enam Pelajaran Strategi Global", mengungkapkan, "Jika Ukraina bergabung dengan aliansi NATO, maka perbatasan blok ini hanya terletak 500 kilometer dari Moskow dan menyebabkan berlanjutnya perang dengan Ukraina,".

Menurut Kissinger, solusi untuk perang saat ini di Ukraina adalah "Ukraina yang netral".

Agustus lalu, Kissinger merekomendasikan negosiasi untuk mengakhiri perang di Ukraina, dengan menegaskan bahwa memperpanjang perang di negara itu dapat menyebabkan eskalasi konflik.

Henry Kissinger, dalam sebuah artikel di majalah Spectator pada bulan Desember, menyerukan agar Rusia bernegosiasi dengan Ukraina untuk menghindari perang yang lebih luas.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu mengumumkan bahwa tentara Ukraina melancarkan ratusan serangan artileri terhadap posisi militer Rusia di republik Luhansk dan Donetsk, Zaporizhiazhia dan Kherson, serta daerah pemukiman selama gencatan senjata sepihak di Moskow pada 6 dan 7 Januari 2023.

Presiden Rusia Vladimir Putin secara sepihak memerintahkan gencatan senjata pada 6 Januari hingga akhir 7 Januari.

Kremlin juga meminta Ukraina untuk mengumumkan gencatan senjata, tetapi Kyiv menolak usulan tersebut.

Pejabat Militer AS: Amerika Harus Pilih Persenjatai Sendiri atau Ukraina

Bersamaan dengan pengiriman peralatan militer dari AS dan negara-negara Barat lainnya ke Kyiv yang mengintensifkan api perang di Ukraina, pejabat Angkatan Laut AS mengatakan, "Kita harus memilih antara mempersenjatai diri atau Ukraina dalam enam bulan ke depan,".

Menteri Angkatan Laut AS, Carlos Del Toro hari Rabu (11/1/2023) menyatakan bahwa negaranya harus memilih antara mempersenjatai dirinya sendiri atau Ukraina.

"Amerika harus memilih antara mempersenjatai Angkatan Laut AS atau Ukraina dalam enam bulan ke depan," kata Carlos Del Toro.

Sejak awal perang Ukraina pada Februari 2022, Amerika Serikat telah memberikan bantuan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Ukraina, dan berharap Kyiv akan dapat merebut kembali bagian wilayahnya yang diduduki dari Rusia.

Dalam tindakan terbarunya, Amerika Serikat mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka telah mengalokasikan paket bantuan militer senilai tiga miliar dolar lainnya ke Ukraina, yang mencakup kendaraan lapis baja jenis  Bradley.

 

Tags