Isu Pembersihan Etnis Armenia oleh Republik Azerbaijan di ICC
Setelah beberapa bulan upaya dan tindak lanjut Armenia mengadukan Republik Azerbaijan di Mahkamah Pidana Internasional (ICC), akhirnya pemerintahan Ilham Aliyev dituduh melakukan pembersihan etnis di Nagorno-Karabakh.
Perwakilan Armenia di ICC, Yeghishe Kirakosyan mengumumkan bahwa Republik Azerbaijan melakukan penutupan akses yang berujung pembatasan makanan dan pasokan medis di Karabakh untuk etnis Armenia yang berada di daerah itu. Ia mengatakan, "Pengadilan ini adalah harapan terakhir orang Armenia yang tinggal di Karabakh".
Wakil Menteri Luar Negeri Azerbaijan Elnur Mammadov yang hadir di ICC menanggapi laporan ini dengan menggambarkan laporan pihak Armenia tentang pemblokiran Koridor Lachin ssepenuhnya salah. Diplomat Republik Azerbaijan itu menuding Armenia memutarbalikkan fakta, dengan mengangkat isu pembersihan etnis.
Dalam situasi ini, tudingan pembersihan etnis terhadap Republik Azerbaijan di ICC akan menimbulkan banyak konsekuensi negatif bagi pemerintahan Ilham Aliyev. Jika putusan akhir dikeluarkan, selain denda keuangan, maka sanksi dapat dikenakan terhadap Republik Azerbaijan.
Faktanya, setelah pemblokiran koridor Lachin, yang dianggap sebagai satu-satunya jalur komunikasi orang Armenia dari Karabakh ke Armenia, dan menurut perjanjian perdamaian sepuluh poin Moskow, pemerintah Baku harus membuka akses untuk orang Armenia, sehingga mereka tidak berada dalam kesulitan.
Sementara ambulans Palang Merah pun tidak memiliki hak untuk mengangkut pasien yang sakit kritis dari Nagorno-Karabakh ke rumah sakit Armenia tanpa izin dari pemerintah Baku.
Pemerintah Ilham Aliyev baru-baru ini mengklaim, "Warga Armenia yang tinggal di Nagorno-Karabakh dapat dengan bebas meninggalkan wilayah ini. "
Pada saat yang sama, Presiden Republik Azerbaijan telah mengidentifikasi para pencinta lingkungan sebagai penyebab pendudukan Koridor Lachin.
Reaksi pemerintah Ilham Aliyev terhadap jalur lintasan di wilayah sengketa Karabakh oleh orang-orang Armenia berarti bahwa otoritas Baku bermaksud merelokasi paksa orang-orang Armenia dari Karabakh. Padahal, selain warga negara etnis Azeri, wilayah Karabakh juga dihuni oleh orang-orang Armenia. Tetapi dengan tindakan tegas Ilham Aliyev terhadap orang-orang Armenia di Nagorno-Karabakh, tampaknya Baku berencana untuk secara eksklusif mengontrol wilayah Nagorno-Karabakh dengan menekan orang-orang Armenia dan pemerintah Armenia tanpa mengadakan referendum tentang hak penentuan nasib sendiri.
Pemerintah Ilham Aliyev berulangkali memutus jalur transmisi gas, kabel listrik, dan internet ke Nagorno-Karabakh - yang melewati Koridor Lachin. Pemotongan gas di musim dingin juga menjadi salah satu alasan protes organisasi hak asasi manusia terhadap tindakan pemerintah Ilham Aliyev.
Dalam hal ini, pengacara Armenia di ICC, Constantinos Salonidis menyebut pemblokiran Koridor Lachin oleh Baku sebagai blokade biadab yang tidak perlu dan menyerukan diakhirinya penyitaan jalan serta dimulainya kembali transfer barang-barang penting ke wilayah Nagorno-Karabakh.
Para ahli percaya bahwa tujuan utama pemerintah Elham Aliyev menekan Armenia supaya menerima sebagian dari tanah selatan Armenia, sehingga dapat memotong perbatasan bersama antara Iran dan Armenia sambil berkomunikasi langsung dengan Nakhchivan.
Dalam konteks ini, Vartan Veskanian, seorang pakar politik Armenia dan kepala Departemen Iranologi Universitas Yerevan mengatakan, "Jika Republik Azerbaijan memiliki jalur alternatif ke Nakhchivan dengan melewati Iran, tidak ada artinya membicarakan tempat disebut Koridor Zangezur. Selain itu, tidak boleh ada koridor dari wilayah Armenia,juga di luar kendali pemerintah Yerevan. Oleh karena itu, harus dinyatakan dengan jelas bahwa Turki dan Republik Azerbaijan tidak akan menerima koridor apa pun melalui wilayah Armenia. Oleh karena itu, masalah ini akan menimbulkan bencana bagi Armenia,".
Tidak ada keraguan bahwa memblokir Koridor Lachin dan menekan Armenia akan terjadi dengan konspirasi beberapa pemerintah asing. Tindakan ini bisa menjadi masalah jangka panjang di kawasan. Jelas bahwa upaya pemerintah Ilham Aliyev baru-baru ini, yang dilaksanakan dengan dukungan Inggris, Turki, dan rezim rasis Israel, dapat menimbulkan konsekuensi yang mengerikan bagi negara-negara di kawasan, terutama Muslim Republik Azerbaijan.
Sejak 12 Desember 2022, pemerintah Ilham Aliyev merebut satu-satunya jalan dari Nagorno-Karabakh ke Armenia yang dikenal sebagai Koridor Lachin. Dengan aksi tersebut, 120.000 warga Nagorno-Karabakh telah dikepung oleh militer Republik Azerbaijan.
Laporan menunjukkan kekurangan makanan dan obat-obatan di Nagorno-Karabakh, dan banyak pemerintah di wilayah tersebut dan dunia, serta organisasi kemanusiaan, telah memperingatkan kemungkinan bencana kemanusiaan di wilayah ini. Meski demikian, tidak banyak yang berubah dalam perilaku pejabat Baku. Dalam situasi ini, pemerintah Armenia menuduh Republik Azerbaijan melakukan pembersihan etnis di Karabakh.(PH)