Rusia: Barat menipu Masyarakat Internasional dan Rakyat Ukraina
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa politisi Barat menipu masyarakat internasional, Dewan Keamanan PBB, dan rakyat Ukraina mengenai tujuan Perjanjian Minsk.
Menurut Tass, Maria Zakharova, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia hari Sabtu (11/2/2023) menyatakan bahwa Jerman, Prancis, dan Ukraina pada awalnya memiliki tujuan dalam Perjanjian Minsk yang bertentangan dengan apa yang telah mereka janjikan sebelumnya kepada rakyat negara mereka, Eropa, dan seluruh dunia.
Perjanjian Minsk untuk mengakhiri perang di wilayah Donbas disusun pada tahun 2014 dengan mediasi para pemimpin Prancis, Jerman, Ukraina, Federasi Rusia, dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa, dan ditandatangani pada tahun berikutnya setelah pembicaraan ekstensif antara para pemimpin republik Donetsk dan Luhansk saat itu.
"Politisi Barat kembali memberikan kesempatan kepada Kyiv waktu untuk mempersenjatainya yang berarti bahwa mereka bermaksud untuk menipu komunitas internasional. Masalah ini adalah desain yang sama sekali berbeda dalam pikiran umum. Menurut saya masalah perlu diperbaiki di ranah hukum [internasional]," ujar Jubir Kemenlu Rusia
Menurut Zakharova, masalah ini telah menjadi penipuan nyata dalam skala global dan telah menghantam keamanan dunia.
Sebelumnya, Petro Poroshenko, mantan presiden Ukraina mengatakan bahwa perjanjian Minsk yang ditandatangani pada 2015 memungkinkan reformasi angkatan bersenjata Ukraina dan membentuk koalisi internasional melawan Rusia.
Angela Merkel, Mantan kanselir Jerman, sebelumnya dalam wawancara dengan surat kabar Jerman De Zeit, menganggap perjanjian Minsk sebagai upaya memberi waktu kepada Ukraina untuk menjadi lebih kuat.
Kemudian, Francois Hollande, presiden Prancis saat itu, yang juga terlibat dalam negosiasi untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, membenarkan kata-kata Merkel.(PH)