Media Barat Akui Sanksi terhadap Rusia Gagal
Menjelang peringatan setahun perang di Ukraina, Associated Press melaporkan bahwa sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat terhadap Rusia telah gagal.
Sejak awal perang Rusia dan Ukraina pada 24 Februari 2022, Amerika Serikat dan sekutunya telah meningkatkan sanksi dan tekanan terhadap Rusia, yang memicu tanggapan dari Moskow.
Dalam sebuah laporan yang mengakui kegagalan Barat dalam menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, Associated Press menulis bahwa Joe Biden telah gagal mengubah mata uang Rusia rubel menjadi puing-puing.
Sebulan setelah dimulainya perang di Ukraina, Presiden AS Joe Biden di Warsawa, ibu kota Polandia memprediksi rubel akan segera menjadi puing-puing.
Tapi faktanya, setelah sekitar 12 bulan berlalu sejak perang di Ukraina dan penerapan sanksi paling masif dan belum pernah terjadi sebelumnya oleh Barat, termasuk negara-negara Eropa, terhadap Rusia dengan dalih ini, rubel tetap kuat dan perekonomian Rusia masih terus bertahap di terjang gelombang sanksi negara-negara Barat.
Negara-negara Barat meyakini sanksi akan melumpuhkan Rusia, dan menghancurkan perekonomiannya yang berimbaas pada sektor militer negara ini, termasuk produksi senjata, dan pasukan Rusia yang ditempatkan di Ukraina akan menghadapi kesulitan besar. Tapi faktanya pandangan ini sepenuhnya ilusi dan tidak berdasar.(PH)
