Barat Kirim Tentara Bayaran Asing dari 60 Negara ke Ukraina
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa negara-negara Barat mengirim tentara bayaran ke Ukraina dengan modus misi kemanusiaan.
Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya telah memperingatkan bahwa tentara bayaran yang bepergian ke Ukraina bukanlah pasukan resmi dan akan berisiko mati atau dipenjara.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova dalam pernyataan hari Kamis (9/3/2023) mengatakan, "Tentara bayaran asing tidak hanya terlibat dalam kegiatan militer, tetapi juga berulang kali terbukti melakukan kejahatan terhadap warga sipil,".
"Para tentara bayaran ini datang dari banyak negara yang melakukan sebagai pelanggaran pidana," ujar Zakharova.
Berdasarkan data statistik yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Rusia, ribuan tentara bayaran dari 60 negara telah pergi ke Ukraina, dan Moskow menganggap kehadiran mereka sebagai dukungan Barat terhadap Kyiv.
Alexander Bastrykin, Kepala Komisi Investigasi Rusia baru-baru ini mengungkapkan penggunaan tentara bayaran asing dalam perang di Ukraina dengan gaji 2734 dolar.
"Dengan dukungan Barat, para tentara bayaran asing berpartisipasi di medan perang bersama tentara Ukraina yang bertentangan dengan aturan internasional," papar Bastrykin.
Sebelumnya, sejumlah tentara dari negara-negara Barat yang bekerja untuk pasukan Ukraina ditangkap atau dibunuh oleh pasukan Rusia.(PH)