Puluhan Penjahat Jerman Ikut Bertempur di Ukraina
Sebuah surat kabar Jerman mengumumkan kepergian puluhan ekstremis dan penjahat dari negara ini ke Ukraina untuk berperang melawan pasukan Rusia.
Neue Osnabrücker Zeitung hari Sabtu (11/3/2023) melaporkan bahwa 61 ekstremis dan penjahat telah meninggalkan Jerman ke Ukraina sejak awal perang meletus di negara ini.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan ada bukti bahwa ribuan tentara bayaran asing dari 60 negara telah pergi ke Ukraina untuk berperang menghadapi pasukan Rusia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova dalam konferensi pers Kamis lalu mengungkapkan bahwa negara-negara Barat mengirim tentara bayaran asing ke Ukraina dan terlibat dalam kejahatan terhadap warga sipil.
Perang Ukraina, dengan semua konsekuensi politik, militer, ekonomi, sosial, bahkan budaya yang meluas, menghabiskan bulan ketiga belas, tapi pengiriman senjata Barat ke Ukraina terus berlanjut.
Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, mengintensifkan tekanan sanksi terhadap Federasi Rusia dan pasokan senjata ringan dan berat ke Kyiv yang memicu pertempuran semakin berkobar di Ukraina.
Pejabat Rusia dan beberapa analis dan media Barat telah menggambarkan Perang Ukraina sebagai perang proksi antara Barat dan Rusia.
Rusia telah berulang kali mengatakan bahwa pengiriman senjata Barat ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik di negara itu yang memiliki konsekuensi tidak terduga.(PH)