Tunisia Ingin Gabung dengan Organisasi Kerja Sama Shanghai
Juru bicara partai Gerakan 25 Juni yang berafiliasi dengan presiden Tunisia saat ini mengumumkan keinginan negaranya bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO).
Kantor berita Sputnik Minggu (9/4/2023) melaporkan, Mahmoud Ben Mabrouk, Juru Bicara Partai Gerakan 25 Juni yang berafiliasi dengan Presiden Tunisia, mengumumkan bahwa negara Afrika ini secara serius berusaha untuk bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Shanghai.
Upaya Tunisia untuk bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Shanghai berlangsung di saat negosiasi negara Afrika ini dengan Dana Moneter Internasional menemui jalan buntu.
Organisasi Kerja Sama Shanghai didirikan pada tahun 1996 atas prakarsa Cina, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Tajikistan dengan tujuan membangun keseimbangan melawan pengaruh Amerika Serikat dan NATO di kawasan tersebut.
Beberapa waktu kemudian, Uzbekistan bergabung dengan organisasi ini dan berganti nama menjadi Organisasi Kerja Sama Shanghai.
Selain anggota utama, Mongolia bergabung dengan organisasi tersebut pada tahun 2004 menjadi anggota peninjau.
Kemudian, Iran, Pakistan, India dan Afghanistan bergabung sebagai anggota peninjau pada tahun 2005.
Selanjutnya, Belarus bergabung menjadi sebagai anggota peninjau.
Pada 2017, India dan Pakistan menjadi anggota penuh Organisasi Kerja Sama Shanghai.
Pada 17 September 2022, dengan kunjungan Sayid Ebrahim Raisi ke Dushanbe, ibu kota Tajikistan, Organisasi Kerja Ssama Shanghai menyetujui keanggotaan Iran, dan pada 17 September 2022, Republik Islam Iran menjadi anggota resmi organisasi ini.(PH)